Sejarah Pantai Watu Kodok

- Minggu, 27 September 2020 | 00:27 WIB
SM/Dok : NIKMATI SENJA : Pengunjung bersantai di Pantai Watu Kodok, Gunung Kidul, menikmati senja.(53)
SM/Dok : NIKMATI SENJA : Pengunjung bersantai di Pantai Watu Kodok, Gunung Kidul, menikmati senja.(53)

PANTAI Watu Kodok tidak hanya menjanjikan keindahan alam yang menarik. Di tempat ini, juga menyimpan cerita dan sejarah masyarakat yang juga menjadi daya tarik. Mulai dari penamaan, masa perjuangan, hingga aktivitas pada Bulan Suro. Saat ini, menuju ke Pantai Watu Kodok baru bisa menggunakan kendaraan pribadi.

Hal ini lantaran belum tersedianya alat transportasi yang memadai untuk mengantarkan kita ke sana. Jalan menuju Pantai Watu Kodok dapat Anda tempuh melalui beberapa jalur. Dari arah Yogyakarta melanjutkan kendaraan menuju Jalan Wonosari, Piyungan, Pathuk, Sambipitu, Lapangan Udara Gading. Selanjutnya, buka kendaraan menuju ke Siono, Wonosari, Jalan Baron, Kemadang, Kukup. Lalu belok ke kanan menuju ke sepanjang dan tak lama kemudaian akan sampai di titik lokasi. Rute menuju Pantai Watu Kodok selanjutnnya adalah Yogyakarta, Piyungan, Pathuk, Wonosari, Jalan Baron, Tepus. Lalu, Anda akan masuk ke Indrayati, Sundak, Drini, hingga tiba di objek wisata yang masih terlihat asri dan alami ini. Lokasi wisata Pantai Watu Kodok ini memang memiliki nama yang cukup lucu dan unik yang diambil dari bahasa jawa. Watu artinya adalah batu, Kodok artinya adalah katak. Saat tiba di kawasan wisata ini kita akan melihat batu karang yang kokoh menjulang dan menyesuaikan katak. Karena fenomena inilah beberapa warga sekitar dengan nama Watu Kodok. Selain itu, karang-karang yang terlihat di sini adalah ikon dari tempat ini sendiri serta menjadi daya tarik untuk mendatangkan banyak wisatawan ke sini.

Asal-usul nama dan cerita yang berkembang di Pantai Watu Kodok, ternyata di kawasan Pantai Watu Kodok memang terdapat patung yang berbentuk mirip kodok. Patung batu mirip kodok tersebut terdapat di dalam gua yang terletak di sebelah barat Pantai Watu Kodok. Lokasi gua tersebut sulit untuk dijangkau dan hanya dapat dimasuki ketika air laut sedang surut. Patung mirip kodok tersebut dikeramatkan dan setiap setahun sekali pada bulan suro dilakuan ritual di goa ini.

Sejarah nama pantai watu kodok versi lain menyebutkan berasal dari kata watu ndodok (jongkok). Ketika masa Perang Dunia II tahun 1949 lokasi ini digunakan sebagai tempat ndodok (jongkok) tentara Belanda untuk bersembunyi dan berlindung dari kejaran warga Gunung Kidul. (Hendra Setiawan,-53)

Editor: Teguh Wirawan

Tags

Terkini

X