Semua orang akan mati, dan setelah kematian akan ada namanya hari kebangkitan. Semuanya, dibangkitkan tanpa sehelai benang pun. Saat dibangkitkan, umat Nabi Muhammad SAW akan terlihat dari wajah yang berseri-seri.
Wajah yang berseri-seri ini dikarenakan mengisi kehidupannya secara berkualitas, yakni dengan amal-amal sholeh. Ini disampaikan Prof Dr H Yusuf Suyono MA saat mengisi tausiyah pada acara Gerakan Shalat Subuh Berjamaah dan Ajar Ngaji Nom-noman di Masjid Raya Baiturrahman, Kawasan Simpanglima Semarang, Minggu (1/3).
"Usia dan umur itu berbeda. Usia itu batas hidup seseorang. Kalau umur, bagaimana menyemarakkan kehidupan dengan amal sholeh. Ketika berdoa, mintalah dipanjangkan umur. Artinya minta dipanjangkan usia yang berkualitas, bukan usia kalender. Sebab usia kalender sudah ditetapkan," ujar Yusuf Suyono.
Dijelaskannya, ada tujuh golongan manusia yang dinaungi Allah SWT saat hari kebangkitan. Pertama, pemimpin yang adil. Kedua, pemuda yang tumbuh dalam beribadah atau mengabdi kepada Allah. Ketiga, seseorang yang hatinya tergantung di dalam masjid ketika ia berada di luar masjid, hingga ia kembali lagi ke masjid.
Keempat, dua orang yang saling mencintai karena Allah, serta berkumpul dan berpisah karena Allah. Kelima, seseorang yang berdzikir atau ingat Allah dalam kesunyian lalu kedua matanya mengalirkan air mata. Keenam, seorang laki-laki yang digoda oleh perempuan berkedudukan tinggi, berlimpah harta dan cantik jelita, lalu laki-laki itu menjawab, "Sesunguhnya aku takut kepada Allah."
"Ketujuh, yakni seseorang yang merahasiakan amalnya, sehingga seolah-olah tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya," imbuhnya.
Shalat Subuh dalam kegiatan itu dipimpin Imam Ketua I Takmir Masjid Raya Baiturrahman KH Anasom M Hum. Acara kemudian dilanjutkan dengan Ajar Ngaji Nom-noman di depan Masjid Raya Baiturrahman. Acara ini diinisiasi Suara Merdeka Network bersama tiga masjid, yakni Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Agung Semarang. Acara rutin digelar di Minggu pertama setiap bulan.
Dari Suara Merdeka, dalam acara itu, Wakil Pemimpin Redaksi, Triyanto Triwikromo, Pemimpin Redaksi Suaramerdeka.com Setiawan Hendra Kelana, Direktur Sales and Komunikasi, Bambang Pulunggono, Kepala Kantor Wilayah Semarang, Doni Setyo Nugroho, dan Lawu Budiharjo dari Marcomm.
Pengunjung Car Free Day (CFD) Kawasan Simpanglima pun antusias dengan acara itu. Ada yang ingin belajar mengaji, ada pula yang ingin berkonsultasi masalah kehidupan. Bahkan ada beberapa dari mereka merupakan mualaf yang ingin memperdalam ilmu agama.
Saat ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki program Muallaf Centre untuk melakukan pembinaan para muallaf. Bahkan setiap pekan sekali ada kunjungan rutin di rumah muallaf. Hal itu untuk melakukan ceklis kemampuan baca Alquran dan ibadah.