Lewat unggahan tweet pada 18 November 2022 kemarin, Musk mengkritik Apple terkait kewajibannya.
Baca Juga: Pimpin Relawan di Palu, Anies Baswedan Sebut 'Menang' Bukanlah Target di Pilpres 2024 Mendatang
Ia membeberkan adanya biaya pemotongan App Store dengan menyebutnya sebagai ‘pajak internet tersembunyi’ sebesar 30 persen.
Kritikan Musk nyatanya tidak digubris sama sekali oleh CEO Apple Tim Cook maupun penangggung jawab App Store Phil Schiller.
Usut punya usut, Apple diam-diam melancarkan aksi balas dendam dengan menghentikan banyak iklan di Twitter.
Tak cukup sampai di situ, Twitter juga terancam akan ditahan di App Store mereka.
Artinya, aplikasi Twitter ditolak melakukan pembaruan aplikasi.
Apple belum secara terbuka mengakui kebenaran dari tweet Musk namun publik telah berspekulasi bahwa tindakan keji Musk dalam PHK besar-besaran menjadi awal dari pertentangan ini.
Ada lagi perdebatan sengit antara Apple dan Twitter.
Perdebatan keduanya diungkapkan tidak jauh dari persoalan konten yang dapat menyinggung pengguna.
Dikatakan bahwa aplikasi burung itu tetap menjadi satu-satunya platform besar yang masih mengizinkan konten dewasa di aplikasinya.
Buktinya isi perdebatan Apple dan Twitter dimulai dari konten dewasa seperti penghinaan ras dan tagar #boobs.
Jika pernyataan Musk benar adanya berarti Apple sedang menolak pembaruan aplikasi burung itu.
Artikel Terkait
Siap-siap Ada yang Baru di Twitter, Elon Musk Bakal Tambahkan Tanda Centang Abu-abu dan Emas, Simak Bedanya
Bagaimana Jika Twitter Dihapus dari Apple dan Android? Elon Musk Ungkap Ide Brilian: Bikin Hp Alternatif!
Apple dan Twitter Kembali Tegang, Elon Musk Ketar-ketir Merasa Terancam, Pertanda Kehancuran Sudah Dimulai?
Elon Musk Tuai Banyak Kecaman, Apple Diduga 'Mogok' Perbarui Twitter di App Store Hingga Stop Pasang Iklan
Apple Mogok Tak Mau Perbarui Twitter, Elon Musk Panen Kecaman
Aksi Balas Dendam dengan Apple Dimulai, Elon Musk Ogah Bayar Pajak Internet, Tamatkan Twitter Blue?