SEMARANG, suaramerdeka.com - Permasalahan stunting atau gizi buruk masih ditemui di Jawa Tengah.
Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.
Untuk itu kolaborasi antar pihak sangat diperlukan guna mempercepat penurunan angka tersebut salah satunya dengan digitalisasi.
Keberadaan teknologi hingga digitalisasi akan semakin mempercepat penyelesaian solusi stunting.
Salah satunya Telkomsel yang melakukan digitalisasi program percepatan penanganan stunting melalui layanan enterprise Telkomsel.
VP Enterprise Account Management Telkomsel Samuel Pasaribu mengatakan Telkomsel sangat mendukung program BKKBN untuk melakukan digitalisasi program penanganan stunting di Jawa Tengah.
Baca Juga: Gratis Tanpa Kuota, Mudah Dan Praktis, Nonton TV Di HP, Buruan Coba!!!
"Dukungan tersebut akan kami wujudkan dalam bentuk kerjasama seperti pengadaan layanan contact center, layanan top up pulsa / kuota B2B2C, layanan paket prepaid khusus tim pendamping keluarga (TPK), serta dukungan ketersediaan perdana Telkomsel secara gratis untuk TPK yang terdaftar," katanya saat sosialisasi penanganan stunting secara hybrid di Semarang, Selasa 29 November 2022.
Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg. Widwiono M,Kes memberikan apresiasi kepada Telkomsel yang telah proaktif membantu pemerintah dalam mengatasi stunting khususnya di Jawa Tengah.
Artikel Terkait
Tim Matching Fund 2022 Kedaireka Kolaborasi dengan Pemkab Rembang, Percepatan Penurunan Angka Stunting
Masalah Stunting Masih Genting, Jangan Sampai SDM Generasi Kita Terancam
Duh, Banyak Anak Malnutrisi di Brebes Butuh Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting
Apa itu Stunting, Kata yang Disebut Gitasav Hingga Bikin Heboh di Internet