Gmedia Bertransformasi Menjadi Nexa, Hadirkan Solusi Total untuk Teknologi Informasi yang Lengkap

SEMARANG, suaramerdeka.com - Gmedia sebagai perusahaan di bidang teknologi internet akan bertransformasi menjadi Nexa.

Priyo Suyono Direktur Utama Gmedia mengatakan transformasi ini untuk mendorong Gmedia lebih cepat beradaptasi dalam setiap perubahan.

"Gmedia melakukan transformasi dengan merubah beberapa cabangnya menjadi anak perusahaan dibawah holding Infinity Global Inovasi. Dan Gmedia menjadi anak perusahaan dan Nexa juga menjadi anak perusahaan," katanya di Semarang, Sabtu 15 Oktober 2022.

Baca Juga: Ulama, Akademisi, dan Tokoh Masyarakat Doakan Hendi, Jadi Sedulur Saklawase

Priyo menjelaskan Nexa akan hadir untuk menunjang segala kebutuhan segmen dan menghadirkan layanan baru tanpa batas yang didukung oleh Information and Communications Technology terkini.

Yaitu Nexatel yang menyediakan 3 jaringan fiber optic terhubung ke Jakarta (IIX), 3 jaringan fiber optic internasional bawah laut, teknologi terkini, konsultan yang berkompeten, dan pemberi solusi terbaik untuk seluruh kebutuhan internet.

NEXAapps yaitu pengembangan aplikasi bisnis, pengembangan software bisnis, dan pembaruan software dengan SDM yang berkompeten dan hasil yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Baca Juga: FAKTA BARU! Hotman Paris Bongkar Lesti Kejora Berdamai dengan Rizky Billar Sebelum Berangkat Umrah

NEXAdata, penyediaan infrastruktur terbaik untuk segala kebutuhan bisnis seperti colocation, domain, hosting, situs web, VPS/cloud dan Google Workspace yang bekerja sama dengan berbagai brand.

NEXAdigital, pembuatan konsep kreatif seperti pengelolaan sosial media, fotografi, videografi, broadcast engine, desain grafis hingga periklanan.

Dan NEXAsolution yaitu pemelihara perangkat keras, pemantau jaringan, manajemen infrastruktur.

Baca Juga: Roberto Firmino Sedang On Fire, Siap Jadi Solusi Lini Serang Liverpool Lawan Manchester City

Untuk saat ini segmen corporate masih paling banyak, yang mencapai 90 persen.

Dengan area corporate yang sudah dijangkau di Kota Semarang mencapai 80 persen. Sedangkan sisanya masih untuk layanan rumah.

"Layanan palingan banyak saat ini masih internet dan pembuatan aplikasi karena eranya digital banyak perusahaan ingin mendigitalisasikan mengembangkan bisnis melalui aplikasi," jelasnya.