JAKARTA, suaramerdeka.com - Meta resmi rilis Avatar versi terbaru yang nantinya dapat digunakan banyak platform secara daring.
Kehadiran Avatar dengan gaya terbaru ini diungkapkan oleh perusahaan dalam acara Meta Connect pada Selasa, 11 Oktober 2022
Berdasarkan informasi yang dihimpun tim suaramerdeka.com dari berbagai sumber, CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan bahwa Avatar akan mempunyai kaki.
Baca Juga: Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Dirut PT LIB Dicecar 97 Pertanyaan Terkait Tugas dan Wewenang
“Avatar kami yang mempunyai kaki akan dibawa ke Horizon World dulu. Nantinya, kami akan terus membawa mereka ke lebih banyak pengalaman saat kami meningkatkan teknologi kami," sebut CEO Meta.
Avatar versi terbaru ini hadir lengkap dengan tubuh mengambang dengan kepala, lengan, dan tangan.
Selain memiliki kaki, Avatar juga di desain dapat menunjukkan ekspresi wajah dan reaksi untuk menyampaikan perasaan yang diinginkan penggunanya dengan lebih ekspresif.
Pengguna nantinya juga dapat memilih lebih banyak tipe tubuh dan warna kulit untuk Avatar mereka agar lebih mewakili dirinya.
Sejak Rabu, 12 Oktober 2022 lalu, Meta juga telah mengumumkan fitur baru yang memungkinkan pengguna menggunakan Avatar dalam aplikasi pertemuan virtual Zoom.
Fitur tersebut nantinya disebut dengan Mission Zoom.
Baca Juga: Artis Teater Amerika Ini Pentas di Unika, Kedubes AS Akui Kekayaan Seni Indonesia
Setelah diluncurkan, jika pengguna tidak ingin berada di depan kamera tetapi masih ingin muncul di layar, Avatar dapat menggantikannya.
Semua fitur Avatar akan resmi masuk dalam aplikasi dan dapat digunakan pada tahun 2023 nanti.
Sebelumnya, Facebook mengubah namanya menjadi Meta pada tahun 2021 untuk menandakan ambisi Mark menjadi salah satu pendorong adopsi teknologi metaverse.
Artikel Terkait
Sah! Facebook Resmi Ganti Nama jadi Meta, Mark Zuckerberg Ungkap Makna dari Simbolnya
Pengguna Facebook Berkurang, Saham Meta Anjlok 18 Persen
Mark Zuckerberg Kehilangan Kekayaan Rp416 Triliun, Saham Meta Disorot
Gara-gara Meta Platforms Inc Beri Izin Postingan Kematian Pasukan Rusia, Pemerintah Rusia Blokir Instagram