Bangkitkan Literasi Digital, Anak Muda Jogja Bangun Ekosistem Teknologi Berbasis Kemanusiaan

- Jumat, 10 Desember 2021 | 16:49 WIB
Anak-anak SMA, SMK dan sederajat memamerkan karya artificial intelligence.(suaramerdeka.com/Agung PW)
Anak-anak SMA, SMK dan sederajat memamerkan karya artificial intelligence.(suaramerdeka.com/Agung PW)

 YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Revolusi Industri 4.0 belum juga bisa diadaptasi dengan baik, sudah muncul gagasan Society 5.0. Indonesia tertinggal jauh, karena itu sangat penting membangun ekosistem teknologi digital dengan memperhatikan kearifan lokal.

Anak-anak muda Yogyakarta berusaha merealisasikannya dengan berkarya dalam program Intel Prakarsa Muda yang digagas Yayasan Sagisitas Indonesia.

Anak-anak muda SMA, SMK dan sederajat berinovasi, berkreasi membuat berbagai karya artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Oded M Danial Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung

''Kami bersama Sagisitas berusaha memperkenalkan AI kepada generasi muda berumur 14 - 19 Tahun dari berbagai latar belakang ilmu pengetahuan dan pengalaman.

Tujuannya, mereka dapat mengembangkan solusi nyata di tengah masyarakat menggunakan teknologi AI,'' papar, Country Director SL2 Indonesia, Antony Simon yang bersama Yayasan Sagisitas menggelar kegiatan tersebut.

Mereka sudah merintis dan mendampingi siswa SMA sederajat ejak Maret 2021 lalu dan memberi pelatihan enam bulan.

Dalam waktu singkat, para siswa mampu menghasilkan karya luar biasa yang dapat diaplikasikan di masyarakat. Karya-karya tersebut dipamerkan dalam Jogja AI Summit di Hotel Tara, kemarin.

Baca Juga: Rayakan 1st Anniversary, Pemain True Beauty Unggah Foto-Foto Manis di Balik layar

Pertama di Dunia

Menurut Antony, Jogja AI Summit merupakan kegiatan pertama di dunia yang mendorong anak-anak muda menciptakan ekosistem digital.

Mereka membuat karya yang dapat menjadi solusi berbagai persoalan di masyarakat.

''literasi digital ini bisa menjadi percontohan karena baru pertama kali dilakukan di dunia. Membangun ekosistem digital semakin penting dalam situasi kompetisi seperti sekarang,'' tandasnya.

Enam bulan lamanya 82 siswa dari 41 sekolah memperoleh pendampingan. Mereka berhasil membuat 21 karya purwarupa solusi AI bagi masyarakat.

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X