"Kemungkinan besar serangan ini sebagai salah satu bentuk hacktivist, sambil mencari reputasi di komunitasnya dan masyarakat, ataupun untuk melakukan perkenalan tim hackingnya," imbuhnya.
Ditambahkan Pratama bahwa sebelumnya Polri juga berkali-kali diretas.
Mulai diretas untuk diubah tampilannya (deface), diretas untuk situs judi online sampai peretasan pencurian database personilnya.
Bahkan sampai sekarang, database personil Polri masih dijual di forum internet RaidForum dengan bebas oleh pelaku yang mempunyai nama akun "Stars12n".
Baca Juga: Data Klaim Pengangguran Mingguan AS Buat Harga Emas Tergelincir di Akhir Perdagangan
Dan pada forum tersebut, juga diberikan sampel data untuk bisa didownload dengan gratis.
"Polri harus belajar dari berbagai kasus peretasan yang pernah menimpa institusinya. Agar bisa lebih meningkatkan Security Awareness dan memperkuat sistem yang dimilikinya."
"Karena rendahnya awareness mengenai keamanan siber merupakan salah satu penyebab mengapa banyak situs pemerintah yang jadi korban peretasan," kata pria asal Cepu, Jawa Tengah ini.
Pratama menambahkan, setidaknya ini bisa dilihat dari anggaran dan tata manajemen yang mengelola sistem informasi.
Baca Juga: Izin Penggunaan Darurat untuk Vaksin Covovax Resmi Diterbitkan BPOM
Artikel Terkait
Ada 2.644 Pelanggaran Anggota Polri Selama Januari-Oktober 2021, Ini Rinciannya
Jenderal Andika Perkasa Calon Tunggal, Polri Menyambut Baik Siapa Pun Panglima TNI Terpilih
Disiplin, Sinergi TNI – Polri - Komunitas Mewaspadai Potensi Gelombang Ketiga Covid-19
Ormas Expo 2021: KBPP Polri, Belasan Tahun Beri Pendampingan Hukum bagi Masyarakat
Terima Kunjungan Tim Baintelkam, SMSI Akan Pro Aktif Dukung Polri