SUARAMERDEKA.COM - TV Digital saat ini sudah menjadi fenomena di Indonesia.
Peralihan dari siaran analog ke digital kini sudah mulai merata di berbagai wilayah.
Masyarakat menyambut antusias perpindahan ini yang dimulai sejak akhir tahun lalu.
Pada awal migrasi dulu, memang muncul berbagai penolakan dari masyarakat.
Bahkan oleh pebisnis yang bergerak di bidang penyiaran media.
Baca Juga: Revitalisasi Bahasa Daerah, Guru Utama Diajak Imbaskan ke Teman Sejawat Sampai Peserta Didik
Mereka menganggap peralihan seolah memaksa untuk masyarakat agar membeli perangkat tambahan.
Apalagi saat ini masyarakat baru saja pulih dari pandemi Covid-19 yang meluluhlantakan sisi ekonomi bangsa.
"Secara timing kondisi ekonomi sebagian masyarakat kita kurang baik saat ini, karena terimbas pandemi," kata ketua partai Perindo sekaligus pengusaha media, Hary Tanoe.
Meski begitu, pemerintah tetap gas pol untuk melakukan migrasi ke siaran digital.
Bahkan Menko Polhukam, Mahfud MD, tegas mengatakan jika ASO sudah sesuai Perundangan yang berlaku.
Ia tak segan akan mencabut izin siaran pihak pengusaha yang membandel terus menyiarkan TV analog.
Mau tidak mau, masyarakat harus membeli STB di harga pasaran 200-500 ribu.
Namun ternyata, pemerintah juga berbaik hati untuk memberikan bantuan subsidi STB gratis bagi mereka yang sudah terdaftar sebagai masyarakat kurang mampu.
Artikel Terkait
Ngalahin Antena UHF Pabrikan, Bikin Sendiri Gratis BIsa Segala Arah, Semua Channel TV Digital Ada di STB
Anti Gagal Lihat TV Digital Tanpa Modal, Gak Perlu Lagi STB dan Antena UHF, Bisa Ratusan Channel Dimana Aja
Belum Pensiun, Manfaatkan Peninggalan Sejarah TV Tabung Orang Tua, Tetap Bisa Buat TV Digital Tanpa Kendala
Gambar dan Suara TV Digital Tersendat Patah Mati Sendiri, Bukan Karena Antena, Cek Setingan STB Berikut Ini
Beralih ke TV Digital Tanpa Biaya Mahal? Simak Solusi Dapat STB Gratis dari Kominfo, Lebih Jernih Otomatis