JAKARTA, suaramerdeka.com - Delapan pebulutangkis Indonesia disanksi Federasi Bulutangkis Dunia atau Badminton World Federation (BWF) terkait kasus match fixing. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyebut kedelapan orang tersebut bukan dari atlet pelatnas. PP PBSI, melalui Ketua bidang Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy, telah mengetahui dan mengutuk keras adanya perilaku match fixing dari pebulutangkis Indonesia.
"Kalau PBSI mungkin bisa saya wakili (dalam memberi pernyataan). Intinya kami mengutuk keras adanya dugaan ilegal. Meskipun mereka semua yang diduga terlibat tidak ada satupun pemain penghuni Pelatnas. Tidak, tidak ada satupun pemain penghuni Pelatnas. Sudah saya cek maupun yang dulu atau sekarang," kata Broto baru-baru ini, Sabtu (9/1).
Baca juga: Duh! 8 Pebulutangkis Indonesia Terlibat Match Fixing, Dapat Sanksi BWF