Ia akan memilih menambah sanksi ekonomi untuk memperparah kelesuan ekonomi Iran, ketimbang mengambil opsi perang. Rakyat Iran tentu diharapkan akan melakukan protes terhadap rezim Iran jika situasi kehidupan mereka terus memburuk. Apalagi beberapa tahun ini, aksi protes masyarakat dengan berbagai isu mulai meluas termasuk dengan amunisi tambahan jatuhnya pesawat Ukraina yang memakan korban dalam jumlah sangat besar. Jika opsi perang yang diambil Trump saat ini, maka rezim Iran justru mengambil keuntungan. Mereka bisa menjadikan situasi ini untuk mengonsolidasikan kekuatan di dalam negeri dan orbit-orbit Syiah-nya.
Pengalaman pada masa awal revolusi Iran menunjukkan, institusionalisasi ‘’Islam Syiah’’ justru berhasil dilakukan ketika Iran harus menghadapi serbuan Irak selama delapan tahun. Jika tak terjadi perang itu, ada yang memperkirakan sistem vilayat al-Fakih tidak berhasil dilembagakan sebagaimana sekarang ini.
Karena itu, Trump memilih sikap calling down terlebih dahulu. Sebab konsolidasi dalam negeri Iran yang berhasil itu hanya akan memperkuat Iran dalam menghadapi AS. Wallahu a’lam. (54)
— Ibnu Burdah, Pemerhati Timur Tengah dan Dunia Islam, dosen UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.