• img_title
Tutup Pencarian
    • img_title
    • HOME

    • News

      • Nasional

      • Mancanegara

      • Ekonomi dan Bisnis

      • Liputan Khusus

      • Lurah Hebat

      • Beranda Ulama

      • Opini

      • Pilkada

      • Parlemen

    • Bola

      • Indonesia

      • Inggris

      • Italia

      • Jerman

      • Spanyol

      • UEFA

      • Bola Dunia

    • Sport

      • Balap

      • Raket

      • Cabang Olahraga

      • motogp

      • formula 1

    • Otomotif

      • Mobil

      • Motor

    • Entertainment

      • Selebrita

      • Musik

      • Film

      • Seni dan Sastra

      • Event

    • Gaya Hidup

      • Kesehatan

      • Travel

      • Parenting

      • kuliner

      • Religi

      • Gadget dan Elektronik

      • Klub dan Komunitas

    • Regional

      • Semarang

      • Pantura

      • Solo

      • Banyumas

      • Muria

      • Kedu

    • E-PAPER

    • SMTV

    • Indeks

  • img_title
    Share :
    • Arsip

    • Detail

    • Mengapa Trump Melunak pada Iran?

      Oleh Ibnu Burdah
    • Kamis, 23 Januari 2020 | 00:02 WIB
    • Penulis:
      • SuaraMerdeka.com

    Ada beberapa kemungkinan mengapa Trump tampak melunak terhadap Iran pascaserangan itu. Pertama, itu adalah sikap realistis. Setelah ofensif berani itu, AS menyadari bahwa para pemimpin Iran benar-benar kredibel dengan omongannya. Ia mungkin juga menyadari, Iran memiliki kemampuan militer yang dapat membahayakan eksistensi AS di Timur Tengah baik untuk menyerang maupun bertahan. Tak sedikit memang pemimpin di Timur Tengah yang kuat sekali dalam berteriak, tapi kredibilitasnya diragukan. Meskipun ia mengancam akan melakukan pembalasan besar, di lapangan itu tak ada wujudnya. Ternyata pemimpin Iran tidak demikian, tidak omong doang dalam ancamannya.

    Ancaman Trump untuk melakukan aksi balasan luas terhadap situs-situs kebudayaan penting Iran jika melakukan serangan balasan ternyata tidak didengar. Nyali pemimpin Iran terlihat sangat berani dalam hal ini. Padahal, dalam perkiraan para pengamat, jika Iran nekat melakukan aksi balasan atas kematian Jenderal Soleimani maka perang terbuka kemungkinan benar-benar pecah.

    Bagaimanapun, konflik Iran dan Amerika Serikat itu sudah sangat lama, tak kurang dari empat dekade. Selama ini, konflik militer sesungguhnya sudah terjadi antara keduanya pada level proksi baik di Irak, Yaman, Suriah, dan lainnya. Kedua pihak sepertinya memang sudah mempersiapkan diri sejak lama untuk menghadapi kemungkinan perang besar yang diyakini akan terjadi antara kedua pihak entah kapan. Sejauh ini, kedua pihak selalu bisa menemukan jalan deeskalasi ketika ketegangan mulai memuncak sehingga perang langsung dan terbuka tidak terjadi. Keduanya sejauh ini cukup realistis. Mereka bermusuhan dan berhadapan di hampir semua front, tapi mereka berupaya sejauh mungkin menghindari pecahnya perang terbuka. Sebab, akibat-akibat perang dari kedua pihak diyakini akan sangat destruktif. Kepentingan keduanya kemungkinan juga tidak bisa dicapai melalui perang. Pengalaman Suriah dan Yaman di mana keduanya aktif mendukung pihak berbeda jadi pelajaran berharga.

    Strategi

    Di luar kemungkinan sikap realistis dan ‘’skenario konspiratif’’ di atas, ada kemungkinan lain. Sikap Trump yang terkesan melunak adalah strategi untuk menggebuk Iran di waktu yang tepat. Kematian Jenderal Soleimani secara keji faktanya telah menggelorakan heroisme rakyat Iran dan masyarakat Syiah di kawasan. Menghadapi Iran dalam suasana ini mungkin dipandang tidak tepat. Apalagi, suara publik AS juga cenderung menolak keras terhadap opsi perang dengan Iran. Prosedur pengambilan keputusan perang dalam politik domestik AS juga berpihak kepada sulitnya opsi perang diambil. Oleh karena itu, Trump mengambil sikap di luar dugaan: memilih untuk melunak untuk sementara waktu.

    • Sebelumnya
    • Selanjutnya
    • 1
    • 2
    • 3
      • #Wacana

    Share :

    Berita Lainnya

    • img_title

      Nasional

      5 Maret 2021 , 01:30 WIB

      Kekerasan Meningkat, Sehari 38 Pendemo Tewas

      YANGON - Demonstransi menentang kudeta militer di Myanmar terus berlanjut meski aparat semakin represif. Sebanyak 38 orang dilaporkan tewas ditembak saat berdemo pada Rabu (3/3). Ini merupakan hari paling berdarah sejak aksi demo berlangsung pada 1 Februari lalu. Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Michelle Bachelet, meminta pasukan keamanan untuk menghentikan apa yang dia sebut sebagai ”tindakan keras kejam terhadap pengunjuk rasa damai”.

    • img_title

      Nasional

      5 Maret 2021 , 01:20 WIB

      Varian Baru Ditemukan di Brebes

      SEMARANG -Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memastikan TKI yang membawa varian baru virus korona Inggris atau dikenal dengan B117 di Brebes saat ini sudah menjalani isolasi mandiri.

    • img_title

      Nasional

      5 Maret 2021 , 01:10 WIB

      KPK Tetapkan Tersangka Dugaan Suap Ditjen Pajak

      JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata menegaskan pihaknya telah menetapkan pihak-pihak yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap miliaran rupiah di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Penetapan tersangka dilakukan menyusul surat yang dikirimkan KPK ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk mencekal mantan Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Angin Prayitno Aji.

    • img_title

      Nasional

      5 Maret 2021 , 01:00 WIB

      Ditarget Menjadi Lapas Mandiri Pangan

      KEPALA Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal Rusdedy berharap, ketika warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana selesai menjalani hukuman, mereka memiliki kemampuan dalam hal pertanian, peternakan, dan perikanan. Dia mengatakan, lapas tersebut terdiri sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Di bidang pertanian, beragam jenis sayuran antara lain jagung, cabai, umbi, mangga, melon, dan semangka.

    • img_title

      Opini

      5 Maret 2021 , 00:30 WIB

      Penanganan Virus Corona B117

      TEPAT setahun peringatan pandemi Covid-19 di Indonesia, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengumumkan temuan dua kasus varian baru virus Corona B117 asal Inggris. Ini hasil mutasi virus Corona Covid-19.

  • Pilihan Redaksi

    Topik Terkini

    E-Paper

    • image_title

      Baca Selengkapnya >>

    Stay Connected

    • 1,03 M
    • 343 K
    • 5,4 K
    • 1,5 K

    Terpopuler

    img_title

    img_title

    Kuliner

    19 Februari 2021 , 18:43 WIB

    Makan Minum di Anak Panah Kopi Sambil Donasi Bencana

    Regional

    • img_title

      Semarang

      Perkuat Sistem SP4N Ombudsman RI Meminta Evaluasi Pengelolaan Pengaduan

    • img_title

      Semarang

      Tim Balai Bahasa Prov Jateng Menggali Kosakata Budaya Jawa dari Warga Boyolali

    • img_title

      Muria

      RS Mardi Rahayu Operasikan Alat MRI

    • img_title

      Semarang

      Baznas Gandeng Gapensi untuk Rehab Rumah Rusak Pasca Bencana dan Rumah Tidak Layak Huni di Kota Semarang

    • img_title

      Semarang

      2 Rumah Warga Simo Ludes Terbakar, 3 Mobil dan 6 Motor Ikut Hangus

    • img_title

      Semarang

      Kontak Erat TKI Pembawa Virus Varian Baru Dipastikan Sudah Dites dan Isolasi

    • img_title

      Semarang

      Galakkan Urban Farming, Bangun Rumah Sayur di Kampung Nelayan Tambakrejo

    • img_title

      Semarang

      Tembus Rp 100 ribu/Kg, Dinas Perdagangan Prediksi Harga Cabai Segera Melandai

Ikuti kami di:
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Info Karir

SUARAMERDEKA.com

©2019
| All Right Reserved
A Group Member of VIVAnetworks
  • Jagodangdut
  • 100kpj
  • Intipseleb
  • Viva
  • Vlix
  • Sahijab
  • Suaramerdeka
  • TvOne
  • Onepride
  • Oneprix