JAKARTA- Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri meringkus sembilan orang tersangka teroris di wilayah Jawa Tengah. Mereka ditangkap di sejumlah wilayah diantaranya Solo, Sukoharjo, Boyolali dan Cilacap.
Hingga Senin (18/11), Polri berhasil mengamankan total 46 tersangka aksi terorisme dari sejumlah provinsi pasca ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Di Sukoharjo, Tim Desus 88 melakukan penggeledahan rumah di Dukuh Gondang RT 01 RW 01 Desa Siwal Kecamatan Baki, Senin (18/11) sore.
Rumah tersebut ditempati oleh terduga teroris atas nama BK (30) yang ditangkap oleh Tim Desus 88 di depan SD Desa Manang Kecamatan Grogol, Senin (18/11) sekitar pukul 06.00 WIB. Saat penggeledahan, Tim Desus 88 mengajak Ketua RW 01, Sunarno, dan Ketua RT 01 RW 01, Mulyono untuk menyaksikan prosesnya.
Untuk proses penggeledahan sendiri berlangsung kurang 15 menit mulai pukul 16.00 WIB. Tim Desus 88 membawa dua unit HP mati beserta dosboxnya, Kartu Kelurga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). ”Tadi pagi saya dikabari oleh petugas jika akan melakukan penggeledahan.
Saya hanya menyaksikan saja proses penggeledahannya,” ujar Ketua RT01 RW 01 Dukuh Gondang Desa Siwal, Mulyono, kemarin. Dirinya mengaku kaget ada warga Dukuh Gondang yang tertangkap petugas terduga teroris.
Tertangkapnya itu bukan disini tapi di Desa Manang Kecamatan Grogol tepatnya di depan SD Manang sekitar pukul 06.00 WIB. ”Saya dikasih tahu ada penangkapan itu sekitar pukul 08.00 WIB. Penangkapannya itu bukan disini tapi di Desa Manang pas di jalan.
Bukan warga disini asli tapi ngontrak, yang laki-laki dari Solo sedangkan istrinya dari Sumatera dan punya anak satu masih kecil,” ungkap dia. Menurutnya, yang bersangkutan berprofesi sebagai pedagang keliling. Untuk kesehariannya itu tidak pernah berbaur dengan warga sekitar atau ikut pertemuan warga. Mereka tinggal disini sudah 1,5 tahun terakhir ini. ”Kalau orangnya ramah dan baik.
Tapi tidak pernah datang ke pertemuan RT. Tinggal disini melapor ke RT dengan mengumpulkan identitas diri dan tadi sudah dibawa petugas,” paparnya. Kapolsek Baki, AKP Dhani Herlambang mengatakan, penangkapan dan penggeledahan merupakan kewenangan Densus 88. ”Kami tidak tahu apa-apa. Itu semua kewenangan Densus 88,” terangnya.
Sebelumnya Densus 88 juga sudah menangkap terduga teroris di Dusun Jatiarum RT 02 RW11 Desa Mranggen Kecamatan Polokarto, Minggu (17/11) malam. Sehari sebelumnya, masih di wilayah Sukoharjo, Tim Densus 88 juga menangkap terduga teroris, Imam (35) di rumah kontrakannya di RT 2 /11 Jatiarum, Desa Mranggen,Kecamatan Polokarto.
Imam merupakan pedagang online yang tinggal bersama istri dan empat orang anaknya sejak satu tahun lalu. Warga asli Jombor, Sukoharjo ini kabarnya kerap menjadi khotib di masjid yang tak jauh dari rumah kontrakan tersebut. ”Dia orangnya baik, ramah orangnya.
Selalu salatnya lima waktu berjamaah di masjid,” kata Ketua RT2, Ahmad Sutrisna. Selama bergaul dengan tetangga, Imam juga tak pernah menunjukkan sikap berbeda. Termasuk saat berdiskusi masalah agama tidak pernah melenceng dari ajaran Islam.