JAKARTA- Polri menyatakan istri Rabbial Muslim Nasution (24), pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, sering menemui napi teroris di LP Tanjung Gusta, Medan. Istri Rabbial yang berinisial DA tersebut berkomunikasi dengan napi itu soal rencana melakukan teror di Bali. DA juga diduga memengaruhi suaminya itu sehingga terpapar paham radikal. DAtelah diamankan tim Densus 88 Antiteror.
”Istri pelaku diduga terpapar (radikalisme) lebih dahulu dibandingkan suaminya,” ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (14/11). Dedi menerangkan, dari hasil penelusuran tim Densus dan Direktorat Siber Bareskrim, DA juga terbilang cukup aktif di media sosial. Dia kerap berkomunikasi dengan napi teroris berinisial IPS lewat Facebook. ”Dalam komunikasi itu, mereka merencanakan aksi terorisme di Bali. Itu sedang didalami,” imbuhnya.
Menurut dia, Densus juga tengah mendalami apakah Rabbial dan istrinya terkait jaringan tertentu atau tidak. Kepala LPTanjung Gusta Surta Duma Sihombing membenarkan ada napi teroris yang menghuni lapas tersebut berinisial IPS alias I alias TS alias SBS (38). ”Memang ada orangnya. Tapi kami nggak boleh ngomong atau infokan apa pun. Harus Densus,” kata Surta. IPS dipenjara setelah divonis terkait rencana bom bunuh diri di Istana Negara pada 2016. Dia juga disebut-sebut sudah disiapkan sebagai calon eksekutor atau ‘’pengantin’’ dalam rencana bom bunuh diri di Bali. Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur pada 2017 menghukum IPS dengan pidana penjara selama empat tahun dan denda Rp 50 juta subsider dua bulan kurungan. IPS lalu dipindahkan dari Rutan Mako Brimob ke LPTanjung Gusta. Sementara itu, polisi mengamankan sejumlah peluru saat memeriksa sepeda motor milik Rabbial. Wakapolda Sumut Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, pemeriksaan dilakukan oleh tim Penjinak Bom (Jibom) Polda Sumut pada Rabu (13/11) sore. ”Ditemukan beberapa barang, juga dua peluru kaliber 22,” ujar Mardiaz.