SEMARANG - Kuota subsidi program likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tahun ini yang telah habis, membuat para pengembang hunian bersubsidi memperbarui harga rumah yang sudah terbangun. Secara langsung, berhentinya fasilitas FLPP ini juga berimbas pada penyerapan tenaga kerja karena produksi harus terhenti.
Perwakilan Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah (Jateng), Dibya K Hidayat mengungkapkan, sebagian pengembang mengkonversi harga rumah yang sebelumnya Rp 136 juta karena mendapatkan subsidi pemerintah dengan menaikkan beberapa spek hunian.
“Terpaksa berhenti total dan imbasnya pada serapan tenaga kerjanya jadi tidak produktif,” ujar Dibya di sela-sela pameran “Property Expo Semarang Ke-8” di Atrium Mal Paragon, Semarang, Rabu (13/11).