• img_title
Tutup Pencarian
    • img_title
    • HOME

    • News

      • Nasional

      • Mancanegara

      • Ekonomi dan Bisnis

      • Liputan Khusus

      • Lurah Hebat

      • Beranda Ulama

      • Opini

      • Pilkada

      • Parlemen

    • Bola

      • Indonesia

      • Inggris

      • Italia

      • Jerman

      • Spanyol

      • UEFA

      • Bola Dunia

    • Sport

      • Balap

      • Raket

      • Cabang Olahraga

      • motogp

      • formula 1

    • Otomotif

      • Mobil

      • Motor

    • Entertainment

      • Selebrita

      • Musik

      • Film

      • Seni dan Sastra

      • Event

    • Gaya Hidup

      • Kesehatan

      • Travel

      • Parenting

      • kuliner

      • Religi

      • Gadget dan Elektronik

      • Klub dan Komunitas

    • Regional

      • Semarang

      • Pantura

      • Solo

      • Banyumas

      • Muria

      • Kedu

    • E-PAPER

    • SMTV

    • Indeks

  • img_title
    Share :
    • Arsip

    • Detail

    • BACA BUKU

      Sejarah dalam Canda dan Serbakebetulan

    • Minggu, 3 Maret 2019 | 01:15 WIB
    • Penulis:
      • SuaraMerdeka.com

    SEJARAH biasanya ditulis dan dimaknai sepenuh kesungguhan. Sebab, sejarah adalah bukti akan kejadian, fakta, dari sebuah bangsa atau peristiwa masa lalu yang penting bagi kelangsungan masa kini dan masa depan. Tak jarang, demi kebenaran sejarah, manusia bertikai, bahkan berperang. Namun apa jadinya jika sejarah dijadikan bahan candaan?

    Bagaimana jika sejarah digubah sedemikian rupa, sehingga jadi alat untuk menyindir kebenarannya? Buku karya Jonas Jonason ini sebuah candaan terhadap sejarah, khususnya sejarah Afrika Selatan dan Swedia. Jonas memasukkan tokoh-tokoh konyol dalam kronologi sejarah yang terbakukan. Tentu tokoh-tokoh itu nyelonong dalam kronologi sejarah yang disepakati para ahli sejarah, sehingga sejarah berjalan tak keruan. Tokoh-tokoh itu bisa berhubungan dengan tokoh-tokoh historis seperti Presiden PW Botha, Thabo Mbeki, dan Hu Jintao.

    Tokoh-tokoh itu bisa mengakali Mossad dan menembus sistem keamanan Swedia. Bahkan seenak hati bertemu Perdana Menteri dan Raja Swedia. Jonas bukan sekadar ingin bercanda. Ia menggunakan candaan untuk mengkritik penulisan sejarah yang sering melupakan kemanusiaan. Tokoh-tokoh utama dunia, seperti para presiden negara besar, dia rundung sesuka hati. Ajaran agama (Kristen) dia tafsirkan sekenanya, sehingga menjadi lucu. Jonas menampilkan kelucuan tak sekadar untuk membuat pembaca tersenyum atau tertawa.

    Kelucuan itu, jika kita baca secara mendalam, akan membuat kita tahu: dia sedang menggugat sejarah dunia yang melupakan kemanusiaan. Para tokoh dunia pandai berucap: mereka memperhatikan kemanusiaan. Namun tindakan mereka sering bertentangan dengan ucapan itu. Jonas mengawali cerita dengan mengambil sejarah 1980; Afrika Selatan membangun enam bom nuklir. Jonas mencandai fakta itu dengan menambahkan satu bom nuklir yang tak direncanakan; bom nuklir ketujuh yang terbuat secara tak sengaja. Baiklah, kita lihat lebih dulu alur cerita novel kocak ini. Novel ini terbagi menjadi dua bagian besar.

    Bagian pertama mengambil kisah di Afrika Selatan. Bagian kedua di Swedia. Kisah di Afrika Selatan bermula dari Nombeko Mayeki, perempuan kulit hitam pengangkut tinja dari jamban umum di Kota Soweto. Saat hendak ke perpustakaan di pusat kota, ia tertabrak mobil yang dikendarai seorang lelaki mabuk. Lelaki itu insinyur yang mengepalai tim pembuat bom nuklir. Nombeko divonis tujuh tahun bekerja pada sang insinyur.

    • Sebelumnya
    • Selanjutnya
    • 1
    • 2
    • 3
      • #Ekspresi Suara Remaja

    Share :

    Berita Lainnya

    • img_title

      Opini

      22 Januari 2021 , 00:30 WIB

      Pemulihan Ekonomi setelah Vaksinasi Covid-19

      VAKSINASI untuk Covid- 19 telah mulai dilaksanakan. Sebagaimana dikemukakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), bahwa perekonomian akan mengalami perbaikan pada 2021 ini. Ekonomi Indonesia diperkirakan bisa tumbuh pada kisaran tiga sampai lima persen.

    • img_title

      Opini

      22 Januari 2021 , 00:15 WIB

      Tantangan Biden dan Warisan Demokrasi

      Suasana Washington yang bagaikan dalam zona perang, karena pengamanan dan personel keamanan dikerahkan secara penuh, tidak mengurangi kemeriahan pelantikan Joe Bidden sebagai presiden dan Kamala Harris sebagai wakil presiden. Publik Amerika dan dunia menunggu detik-detik penting itu sebagai kedatangan fajar kembali bagi demokrasi di negara yang mengklaim dirinya sebagai kampiun demokrasi.

    • img_title

      Opini

      22 Januari 2021 , 00:00 WIB

      Berharap kepada Kapolri Baru

      Rapat Paripurna DPR RI mengesahkan Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri mengganti Jenderal Polisi Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengusulkan Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal. Tak semua anggota DPR hadir dalam rapat itu. Rapat tersebut diikuti 342 anggota DPR. Hadir 91 orang secara fisik dan 204 orang secara virtual. Sebelumnya dalam uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR, Listyo tidak mendapat penolakan.

    • img_title

      Beranda Ulama

      21 Januari 2021 , 23:22 WIB

      KH Zaeni Ilyas, Tinggalkan Jejak Budaya Menulis

      Dari dokumentasi yang terlacak, sedikitnya tersua 13 karya yang telah dibuat oleh suami Hj Muttasi’ah binti KH Badawi itu. Selain menulis kumpulan khutbah, Kiai Zaeni juga menyusun kumpulan syair (Cawang Iman dan Jurumiyah Jawa), Tuntunan Wirid, serta Tuntunan Khataman (bahasa Jawa).

    • img_title

      Beranda Ulama

      21 Januari 2021 , 23:18 WIB

      Barang Najis untuk Obat

      “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah”

  • Pilihan Redaksi

    Topik Terkini

    E-Paper

    • image_title

      Baca Selengkapnya >>

    Stay Connected

    • 1,03 M
    • 343 K
    • 5,4 K
    • 1,5 K

    Terpopuler

    img_title

    img_title

    Berita

    15 Januari 2021 , 01:29 WIB

    Tokoh Agama Ajak Umat Tidak Ragu Ikuti Vaksinasi

    Regional

    • img_title

      Kedu

      Sudah Divakin, Bupati Sleman Masih Tertular Covid-19

    • img_title

      Kedu

      Puncak Musim Hujan, Waspada Ancaman Bencana

    • img_title

      Semarang

      Partisipasi Pemilih Pilbup Semarang 2020 Tempati Urutan ke-6

    • img_title

      Semarang

      Hendi - Ita Tetap Pimpin Kota Semarang

    • img_title

      Semarang

      Taman Tugu Muda Dilengkapi Penyiram Otomatis

    • img_title

      Semarang

      Vaksinasi di Salatiga Dijadwalkan Februari

    • img_title

      Pantura

      Ratusa PKL di Depan Pasar Induk Brebes Ditertibkan

    • img_title

      Semarang

      CPNS Kendal Terima SK Pengangkatan

Ikuti kami di:
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Info Karir

SUARAMERDEKA.com

©2019
| All Right Reserved
A Group Member of VIVAnetworks
  • Jagodangdut
  • 100kpj
  • Intipseleb
  • Viva
  • Vlix
  • Sahijab
  • Suaramerdeka
  • TvOne
  • Onepride
  • Oneprix