Perempuan itu ganti memberi kenangan kepada Mitro. Berujud benda lembek hitam kecoklatan itu. Mitro tak tahu bila barang yang menyerupai bubur kental dalam kotak kayu segenggaman yang diambil dari lipatan kain sarung yang dikenakan kusir, adalah candu.
''Namaku Adjeng Taroe Resmi. Aku akan ke Koedoes. Sebelum malam, harus sudah sampai di Koedoes. Lain waktu pasti aku akan lewat jalan ini lagi.'' (bersambung)
Keterangan:
Among-among - ritual dilengkapi dengan sesaji
Depa -- ukuran panjang, dari ujung jari hingga dada
Langgar - musala
Landeyan tlempak - gagang tombak
Lur - saudara
Wak -- panggilan akrab lelaki dewasa