SEMARANG, suaramerdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memanfaatkan momen penerbangan lampion dalam rangka Hari Raya Waisak di Kompleks Candi Borobudur Sabtu (18/5 malam) sebagai magnet wisatawan mancanegara. Bahkan Lampion Waisak ini sekaligus sebagai daya tarik awal dari kemeriahan even Borobudur Marathon yang rencananya digelar 18 November 2019.
Bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng benar-benar memanfaatkan momen tersebut. Bahkan, tujuh agen pariwisata asal Jepang dihadirkan. Kegiatan ini sekaligus menindaklanjuti promosi pariwisata yang dilakukan Disporapar Jateng ke Jepang beberapa waktu lalu.
Kepala Disporapar Jateng Sinung N Rachmadi menjelaskan Lampion Waisak memang telah memberikan andil besar bagi Kedatangan wisatawan mancanegara. Namun ia berharap ikut memberikan efek positif bagi agenda International di Jateng berikutnya yakni Borobudur Marathon. Pada tahun lalu diikuti ratusan pelari internasional, tapi yang dari Jepang masih sedikit.
"Bagi 80 pendaftar pertama (asal Jepang) Borobudur Marathon, kami berikan gratis fam trip. Apa saja famtripnya, maka kami sekarang mengajak agen wisata Jepang ke sini," ujar Sinung, Minggu (19/5).
Beberapa lokasi yang dikunjungi diantaranya adalah Candi Mendut, Candi Borobudur (saat rangkaian kegiatan Waisak), private hotel Amanjiwo, serta menginap di Hotel Plataran.
Namun, lanjut Sinung, lokasi paket wisata gratis bagi 80 peserta Borobudur Marathon pertama dari Jepang nantinya tak hanya itu. Lokasi lain yang dikunjungi rencananya Dieng, De Lowano, Keraton Solo.
"Famtrip ini nanti yang bisa dilakukan satu hari (dua siang dan satu malam). Jadi mereka ke sini tidak hanya lari dan selesai tapi dapat pengalaman lain," terangnya.
Dalam even Borobudur Marathon ditarget diikuti 300 pelari mancanegara. Selain Borobudur Marathon, tahun ini Disporapar Jateng juga menggelar Borobudur International Art Festival, Dieng Cultural Festival.