BIN Siapkan 5.000 Dosis Vaksin, Sasar Pelajar dan Masyarakat di 3 Titik di Semarang

- Kamis, 19 Agustus 2021 | 19:47 WIB
TENSI DARAH : Petugas tenaga kesehatan mengecek tensi darah siswa sebelum divaksin di halaman SMP N 5 Semarang, Jalan Sultan Agung No 9 Semarang, Kamis (19/8). (suaramerdeka.com/Siswo Ariwibowo)
TENSI DARAH : Petugas tenaga kesehatan mengecek tensi darah siswa sebelum divaksin di halaman SMP N 5 Semarang, Jalan Sultan Agung No 9 Semarang, Kamis (19/8). (suaramerdeka.com/Siswo Ariwibowo)

 SEMARANG, suaramerdeka.com - Badan Intelijen Negara (BIN) bersama Dinas Kesehatan Jateng dan Dinas Kesehatan Kota Semarang kembali menggelar vaksinasi massal untuk pelajar dan Masyarakat di Kota Semarang.

Kali ini, BIN Jateng menyiapkan 5.000 dosis vaksin diperuntukkan bagi pelajar SMP dan Masyarakat yang terpusat di tiga titik Kota Semarang.

"Vaksinasi massal dilaksanakan di tiga titik, yaitu SMP N 5 Semarang terdiri dari siswa SMP 5 dan SMP 11 Semarang. Kemudian, door to door di RW 2 Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang dan RW 2 Kelurahan Karangroto, Kecamatan Genuk, Kota Semarang," kata Kepala BIN Jateng, Brigjen TNI Sondi Siswanto.

Baca Juga: 10 Provinsi Diminta Tingkatkan Testing dan Tracing Terkait Penyebaran Varian Delta

Sondi mengatakan hal itu saat memantau jalannya vaksinasi pelajar di SMP N 5 Semarang, Jalan Sultan Agung No 9 Semarang, Kamis 19 Agustus 2021.

Dia mengatakan, vaksinasi massal ini untuk mendukung kebijakan pemerintah untuk percepatan program vaksinasi.

Sondi menjelaskan, vaksinasi kali ini merupakan vaksinasi tahap pertama bagi pelajar yang dipusatkan di SMP 5 dan dua lokasi lainnya.

Ia menambahkan, sebelumnya BIN Jawa Tengah telah melaksanakan vaksinasi lanjutan di beberapa lokasi di Kota Semarang, seperti SMP 3 Semarang, SMP 1 Semarang, SMA 1 Semarang, dan sejumlah lokasi lainnya.

Baca Juga: PJJ Sarat Beban Tugas, Dewan Pendidikan Imbau Siswa Cukup Terima Materi Esensial Saat Daring

Sondi menjelaskan, vaksin yang digunakan adalah jenis sinovac yang telah mendapatkan ijin penggunaannya oleh BPOM.

"Siswa yang akan divaksin terlebih dahulu registrasi, verifikasi dan proses screening oleh guru dan tenaga pendidikan yang sebelumnya telah ditraining dinas kesehatan," terangnya.

Setelah proses screening, kata dia, peserta langsung divaksin oleh tenaga kesehatan.

Kemudian setelah divaksin, peserta harus menunggu 15 menit untuk observasi guna mengetahui gejala atau keluhan setelah vaksin.

Apabila tidak ada gejala, peserta baru diizinkan pulang.

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ini Tiga Kunci Kampus Bisa Menjadi Unggul!

Selasa, 28 Maret 2023 | 16:48 WIB
X