SEMARANG, suaramerdeka.com - Semakin pesatnya perkembangan dunia industri digital terutama industri yang terkait dengan animasi yang selaras dengan revolusi industri 4.0, menimbulkan efek yang positif bagi kesempatan berkembangnya industri kreatif yang saat ini sedang gencar didorong oleh pemerintah.
Menanggapi kebutuhan tersebut, program studi (prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Unika Soegijapranata bekerja sama dengan Akademi Seni dan Desain Indonesia (ASDI), Balai Diklat Indonesia, Kementerian Perindustrian Indonesia (Kemenperin), serta Kampoong Monster (Creative Labz Jakarta) telah menggelar Diklat 3 in 1 yang kedua kalinya dengan topik “Pembuatan Gerak Animasi 3 Dimensi” yang diselenggarakan mulai Kamis (14/2) sampai dengan Maret 2019 mendatang. Diklat yang diselenggarakan di laboratorium audio visual DKV Unika diikuti oleh sekitar 24 peserta yang terdiri dari alumni DKV Unika dan masyarakat umum.
Ketua Panitia Pelatihan, Peter Ardhianto SSn MSn menjelaskan, bahwa kegiatan diklat 3 in 1 ini merupakan pelatihan yang kedua setelah sebelumnya pada bulan Januari lalu juga sudah terselenggara diklat yang pertama.
“Setiap tahun kami diberi kesempatan dua sampai tiga kali diklat di Unika, dengan periode pelaksanaan tiap diklat kurang lebih 22 hari,” kata Peter, melalui siaran pers kepada suaramerdeka.com.
Diklat 3 in 1 artinya pelatihan, sertifikasi dan peluang kerja. Maka kami menggandeng industri untuk ikut terlibat dalam pelatihan ini. Sehingga harapan setelah mengikuti pelatihan ini, industri yang terlibat bisa menyerap tenaga kerja yang merupakan peserta pelatihan ini setelah lolos sertifikasi.
Sementara Instruktur Animasi dalam Diklat 3 in 1 ini, Afdal Putra Aurora yang merupakan instruktur dari Kampoong Monster (Creative Labz Jakarta) memyatakan, diklat pertama menggunakan software animasi Blender sedangkan diklat yang sekarang menggunakan software animasi Maya.
“Alasannya, karena dalam industri animasi baik di dalam negeri mau pun luar negeri sudah menggunakan software maya, sehingga akan memudahkan peserta untuk ikut masuk ke pasar animasi internasional. Walau pun basicnya sama saja, karena kelas pelatihan ini masih tahap pemula atau dasar sehingga para peserta bisa mengetahui dasar-dasar animasi yang baik dan benar, yang bisa diterapkan kelak saat bekerja di industri,” tutur Afdal.
Diharapkan dengan diklat kali ini, peserta juga bisa memahami 12 prinsip dasar gerak animasi dan bisa diterapkan dalam penciptaan animasi. Mengingat industri animasi di luar negeri kemajuannya sudah sangat pesat sementara di Indonesia saat ini baru dimulai maka diharapkan bisa segera mengejar ketinggalan dalam bidang industri animasi.