Simpang Lima Kedua Semarang Bakal Diubah dari Hutan Kota Jadi Taman Pasif, Ini Penjelasan Mba Ita

- Kamis, 9 Februari 2023 | 13:27 WIB
Mbak Ita minta desain simpang lima kedua Semarang diubah dari Hutan Kota menjadi Taman Pasif . (foto: Pemkot Semarang)
Mbak Ita minta desain simpang lima kedua Semarang diubah dari Hutan Kota menjadi Taman Pasif . (foto: Pemkot Semarang)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Taman Singosari yang digadang-gadang menjadi Simpang Lima Kedua bakal diubah konsep desainnya dari hutan kota menjadi taman pasif.

Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu, biasa akrab disapa Mbak Ita menģatakan Simpang Lima Kedua akan dijadikan taman pasif.

Sebab taman tersebut berada di tengah-tengah jalan utama.

Baca Juga: Sebelum Menikahi Mikha Tambayong, Ini Bidadari Bidadari yang Pernah Bersemayam di Hati Deva Mahenra

Sehingga hanya untuk mempercantik kota.

“Saya minta taman itu jadi taman pasif karena taman itu ada di tengah jalan besar akan bahaya lalu akan jadi kotor kalau dibuat taman aktif karena dibuat persinggahan atau digunakan untuk hal-hal negatif,” ungkap Mbak Ita, dilansir dari laman resmi Pemkot Semarang.

Hal tersebut, menurut Mbak Ita karena juga ada beberapa konsep desain yang dinilainya tidak sesuai diterapkan di taman yang berada di area sibuk tersebut.

Baca Juga: Sebelum Menjadi Nyonya Deva Mahenra, Ini Lohh Arjuna Arjuna yang Pernah Jadi Belahan Hati Mikha Tambayong

"Saya minta ada revisi desain untuk simpang lima kedua. Saya akan rapat untuk melakukan revisi karena saya melihat terlalu tinggi temboknya mestinya dibuat seperti terasering,” jelas Mbak Ita.

Selain itu, Mbak Ita menyebut tembok di taman tersebut terlalu tinggi sehingga menutup pandangan orang dari arah yang berlawanan.

Padahal di sekitar taman tersebut terdapat beberapa tempat kuliner yang jika tertutup taman maka akan tidak akan nampak jelas.

Baca Juga: Dalami Boxing, Akhirnya Mikha Tambayong Putuskan Ini...

“Tembok tinggi itu akan menutupi pandangan jalanan yang berlawanan dan tidak akan mempercantik tempat itu malah menjadi seperti pulau baru,” ucapnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkonsultasi dengan para konsultan untuk merevisi desain taman sesuai dengan instruksi Wali Kota Semarang.

“Ketinggiannya kita rubah, bentuk, warna-warna tanaman kita sesuaikan. Semuanya sesuai arahan Ibu Wali Kota. Saat ini sedang konsultasi selama tiga hari nanti setelah itu dilanjutkan lagi pembangunannya,” ujar Ali.

Halaman:

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X