Urban Farming di Kota Semarang Terus Digencarkan, Ternyata karena Alasan Ini

Semarang,suaramerdeka.com - Gerakan Urban Farming di Kota Semarang terus Digencarkan. 

Masyarakat diminta melakukan Urban Farming atau menanam tanaman produktif di pekarangan rumah. 

Bahkan nantinya juga akan ada lomba Urban Farming tingkat kecamatan dan kelurahan untuk mendukung program pemerintah ini. 

Baca Juga: 5 Cara Mudah Aglonema Lebat Mudah Bertunas, Jadi Bisnis Pembawa Rezeki

“Banyumanik ini kalau pagi masih berkabut cuacanya, masih dingin sehingga pas untuk bercocok tanam. Bisa menanam bahan-bahan yang biasa ibu-ibu masak. Bisa di pot-pot tidak harus di tanah,” ajak Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. 

Hal ini disampaikannya saat membuka layanan akhir pekan serentak di 16 Kecamatan. 

Tiga kecamatan di antaranya yaitu Kecamatan Mijen, Kecamatan Banyumanik, dan Kecamatan Gunungpati. 

Baca Juga: Tanaman Aglonema Diserang Hama Kutu Putih ? Semprot Dua Cairan Ini, Gampang dan Manjur

Di samping membuka pelayanan akhir pekan, di tiga kecamatan itu juga mengadakan lomba masak menu sehat untuk anak stunting. 

Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat luas yang datang mengakses pelayanan.

"Tadi ada juga lomba masak menu (untuk anak) stunting jadi mengambil potensi-potensi bahan makanan yang ada di wilayah masing-masing,” tutur wanita yang akrab disapa Ita ini. 

Baca Juga: Verrel Bramasta dan Natsya Wilona Tidak Perlu Balikan Lagi ! Ini Hasil Ramalan Kecocokan Weton Artis

Kembali ke Urban Farming, Ita mengungkapkan, para pimpinan daerah sudah dipanggil Pak Jokowi dan disampaikan bahwa tahun 2023 ini program prioritasnya adalah ketahanan pangan. 

Kalau tidak mau susah pangan tidak susah cari sayur ya kita menanam sendiri.