ICMI Jateng Tawarkan Ide Ekonomi Pedesaan, Kembangkan Pariwisata Terpadu 

SEMARANG,suaramerdeka.com - Majelis Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia Organisasi Wilayah (MPW ICMI Orwil) Jateng menggelar rapat kerja wilayah salah satunya membahas ekonomi pedesaan, di Hotel Grasia Semarang.

Ketua Umum MPW ICMI Orwil Jateng Prof Suradi Wijaya Saputra, menyampaikan, rakerwil digelar guna merespon problematika bangsa melalui program kerja yang terpadu selama satu ke depan, salah satunya ekonomi pedesaan.

Dalam program tersebut, menurutnya, ICMI Jateng akan berfokus pada pengembangan ekonomi pedesaan.

Baca Juga: Letakkan Aglonema di Tempat Ini, Biarkan Alam Bekerja, Daun Sri Rejeki Bakal Lebat dan Tunas Bermunculan

"Dalam mendukung ekonomi kreatif pedesaan itu, kami telah melakukan kunjungan ke Dinas Pariwisata Kota Salatiga sebagai langkah awal mengembangkan pariwisata terpadu, ” katanya.

Program kerja itu, lanjut dia, akan dibawa ke forum Rakernas sebagai bentuk komitmen kepedulian terhadap masalah bangsa.

Sementara itu, Wakil Ketua MPP ICMI, Dr. Priyo Budi Santoso, memesankan bahwa pengurus wilayah agar membuat program yang optimal satu tahun kedepan.

Baca Juga: Gading, Gempi dan Gisella Kembali Bersama ? Cek Berdasarkan Ramalan Weton Sabtu Wage

“ICMI hadir sebagai jalan perjuangan yang dapat menjadi rujukan dalam menyelesaikan bangsa,” ungkapnya.

Ia menuturkan, pengurus ICMI harus bisa mengambi hikmah dari kisah Nabi Zulkarnain tentang memohon keturunan kepada Allah SWT. “Kita harus selalu konsisten dalam menjalankan kepemimpinan bangsa,” lanjutnya.

Priyo mengatakan, ICMI harus menjalankan peran yang optimal sebagai cendekia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, Sagitarius, Selasa 31 Januari 2023, Belum Yakin? Jangan Memulai Hubungan Cinta

"ICMI harus menjadi sumber inspirasi masyarakat, menjadi rumah besar umat Islam, mengawal dinamika keumatan dan kebangsaan dan menjaga nilai-nilai kecendekiaan,” katanya.

Menurut dia, program ICMI pusat, meremajakan korwil agar tetap dapat menjalankan peran kecendekiaan di pelosok negeri.