SEMARANG, suaramerdeka.com - Untuk mengatasi persoalan banjir di Kota Semarang, bukan sebatas normalisasi sungai.
Namun juga perlu normalisasi drainase, juga penataan ruang terutama di Kota Semarang bagian atas.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman dalam Diskusi Prime Topic dengan tema Penataan Ruang Wilayah sebagai Mitigasi Banjir di lobi Hotel Gets Semarang, Kamis, 19 Januari 2023.
"Selain itu jangan cuma membebankan persoalan banjir ke Pemkot Semarang. Justru itu bukan solusi. Tetapi ayo kita bergerak bersama stakeholder, juga kesadaran masyarakat, itu jalan keluarnya," kata Pilus (panggilan akrab Kadarlusman).
Pilus kemudian memberi contoh tentang penanganan banjir di kawasan sungai.
Yaitu dengan menjadikan perhatian pada titik sungai yang sering banjir, solusinya adalah membangun embung tak jauh dari sungai.
Sehingga limpahan air ke sungai yang cukup besar bisa diantisipasi.
Kepala Dinas Penataan Ruang Kota Semarang, Mohamad Irwansyah mengatakan, bahwa dalam RTRW Kota Semarang telah dipetakan mana daerah yang rawan bencana.
Baca Juga: Sungguh! Kominfo Berbagi STB Gratis untuk Masyarakat Tak Mampu, Buruan Pesan Sekarang Juga
Baik itu bencana banjir, tanah bergerak, dan lain sebagainya.
"Dengan adanya aturan RTRW ini akan menjadi pegangan masyarakat yang diikuti kesadaran. Sebab jika tidak, maka bencana bisa saja terjadi," kata Mohamad Irwansyah.
Mohamad Irwansyah juga menambahkan, bahwa Kota Semarang juga tergantung pada dua kabupaten sekitarnya, yaitu Kabupaten Semarang dan Kendal.
Terutama limpahan air hujan yang mengalir pada sungai-sungai di Kota Semarang.
Artikel Terkait
Peti Kemas Bisa Disulap Jadi Rumah Tinggal, Diklaim Jadi Solusi Bebas Banjir
Ganjar Minta Kementerian PUPR Prioritaskan Penanganan Sungai Lusi, Sebabkan Banjir di Grobogan
JRA Kota Semarang Sambangi Warga Terdampak Banjir Gayamsari, Beri Bantuan Makanan hingga Air Mineral
BPD Gerakan Perempuan Ormas MKGR Jateng Temui Korban Banjir, Ini yang Dilakukan
Rawan Banjir, Polsek Tegowanu Grobogan Bantu Bangun Tanggul Jebol