SEMARANG, suaramerdeka.com - Ajak terjun di bidang pemasaran secara riil, Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso (Apmiso) Jateng mengajak siswa SMK memasarkan produk-produk olahan. Selain pengalaman, siswa bisa memperoleh pendapatan sampingan untuk mendukung biaya kuliahnya kelak.
Ketua Apmiso Jateng, Lasiman menjelaskan sekolah yang diajak bekerjasama adalah SMK yang memiliki jurusan manajemen pemasaran. Sehingga, secara teori siswa mendapatkannya dari guru di sekolah dan praktiknya bisa secara riil memasarkan barang.
Dalam memasarkan produk, siswa akan bertemu secara langsung dengan calon pembeli, transaksi menggunakan uang secara riil dan bisa mendapatkan keuntungan secara riil pula.
"Siswa memiliki keterampilan dalam pemasaran dengan praktik berjualan. Labanya nanti bisa untuk sekolah dan siswa, jadi tabungan saat mau kuliah nanti. Keuntungan bisa 10-15 persen," kata Lasiman dalam pelatihan pemasaran dan kewirausahaan di SMK Yayasan Pendidikan Ekonomi (YPE) Semarang, Jumat (14/9).
Produk olahan yang dipasarkan bermacam-macam, mulai dari tahu bakso, bakso, pangsit dan sosis, yang telah di vakum sehingga tahan cukup lama namun harus disimpan di freezer. Serta daging sapi beku yang siap dipasarkan.
Karena butuh tempat khusus dan freezer maka untuk sementara Apmiso bekerjasama dengan sekolah yang memiliki fasilitas tersebut.
Di sisi lain, Lasiman juga memotivasi siswa agar memiliki usaha sendiri. "Kalau sebatas memasarkan saja ndak papa. Tapi kalau ingin produksi, kami akan ajari. Yang penting serius dan mau berwirausaha," kata Lasiman.
Kepala SMK YPE Semarang Agung Baskoro mengatakan pelatihan ini sangat berguna bagi siswa. Hal itu membuka kesempatan bagi siswa untuk terjun secara langsung di dunia pemasaran. Bertatap muka langsung dengan calon pembeli, melakukan negosiasi akan menjadi pengalaman menarik bagi siswa.