Antipasi Banjir, Pemkot Semarang Perlu Tata Wilayah Atas

- Rabu, 4 Januari 2023 | 23:07 WIB
Pompa di bendung Kali Tenggang terus dihidupkan untuk mengalirkan air dari sungai ke laut agar banjir sejumlah daerah di sekitar Kali Tenggang, seperti di Tambakrejo surut.  (SM/Hendra Setiawan)
Pompa di bendung Kali Tenggang terus dihidupkan untuk mengalirkan air dari sungai ke laut agar banjir sejumlah daerah di sekitar Kali Tenggang, seperti di Tambakrejo surut. (SM/Hendra Setiawan)

SEMARANG,suaramerdeka.com - Pakar hidrolologi Undip, Suripin meminta agar Pemkot Semarang bisa menata kawasan atas.

Perlu dibuat kebijakan yang mengatur kawasan atas tetap mampu sebagai penopang meresapnya air.

''Dengan begitu potensi terjadinya banjir bisa dikurangi,'' ujar Suripin.

Disampaikannya, kebijakan penataan di wilayah atas mencakup konsep mengajak pihak swasta seperti pengembang dan lainnya berkontribusi tetap menyediakan daerah resapan bila terdapat aktivitas alih fungsi lahan.

Baca Juga: Dongeng Anak Khatulistiwa : Bermain Petak Umpet (2) Bersama Warak Hingga Tiba ke Sarang Orang Bati

Misal adanya pengembangan dan pembangunan pemukiman baru. Pihak pengembang diharuskan membuat langkah untuk tetap mempertahankan sebagian area menjadi daerah resapan.

''Sebagai contoh dengan membuat sumur resapan sebagai upaya kepedulian terhadap alam dan lingkungan,'' tutur Suripin.

Selain memperhatikan kawasan atas maka penataan wilayah bawah juga tak kalah penting untuk dilaksanakan.

Program seperti normalisasi sungai, revitalisasi kawasan dan seterusnya tetap harus menjadi prioritas.

Baca Juga: Ternyata Ini Ramuan Daun Pepaya yang Membuat Wajah Tetangga Glowing Setiap Hari

Ini disampaikannya karena kondisi Kota Semarang yang berupa area perbukitan dan dataran rendah tepi pantai, menjadikan penanganan banjir harus dilakukan terintegrasi.

Penanganan banjir tidak bisa saling dipisahkan. Sebab kondisi kawasan atas sangat memberikan dukungan untuk pengendalian air di kawasan.

"Kondisi ini membuat perlunya menjaga kawasan atas tidak kehilangan daya dukung alam dan lingkungannya," kata dia.

Sebab ketika kawasan atas Kota Semarang mulai kehilangan daya dukung seperti akibat beralihnya fungsi lahan, membuat risiko kebencanaan akan mengintai.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X