Kasus Stunting Capai 1.410 Kasus, Semarang Utara Tertinggi, Banyumanik Kedua, Ternyata ini Penyebabnya

- Senin, 2 Januari 2023 | 19:53 WIB
Ilustrasi Kasus Stunting di Semarang Capai 1410 Kasus (SM/dok)
Ilustrasi Kasus Stunting di Semarang Capai 1410 Kasus (SM/dok)


Semarang,suaramerdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Semarang, Abdul Hakam menyebut jumlah angka stunting di kota Semarang per akhir tahun 2022 mencapai 1.410 kasus.

Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan angka sebelumnya yakni 1.687 kasus bayi stunting.

Menurutnya, merujuk angka itu, penurunan tidak signifikan.

Baca Juga: Dongeng Anak Khatulistiwa : Bermain Petak Umpet (1) Bertemu Orang Bati

Tapi dilihat dari keberhasilan menekan kasus baru tertangani dengan baik, misal lulus kasus stunting 200, kemudian kasus baru 150 stunting.

Dari jumlah tersebut, kasus terbanyak berada di wilayah Semarang Utara yakni mencapai 236 kasus bayi stunting.

Kemudian ditambah di wilayah Kecamatan Banyumanik ada 127 kasus dan Kecamatan Semarang Barat 123 kasus.

Baca Juga: Cara Membuat Wedang Secang, Cocok untuk yang Ingin Berhenti Merokok

"Secara prevalensi sebenarnya daerah Semarang sisi selatan, tengah lebih tinggi, tapi secara jumlah akumulasi paling banyak,''

''Hal itu terjadi karena di sana bayi lebih banyak. Maka paling tinggi di Utara, apalagi persoalan di sana lebih kompleks," ujarnya.

Selain itu, di sisi Semarang paling banyak menurut Hakam ada beberapa faktor. 

Baca Juga: Tak Disangka, Pisang Menjadi Salah Satu Buah Kebaikan, Bikin Sehat Jasmani Rohani, Siap Hadapi Resesi 2023

Yakni mulai dari sanitasi kurang bagus, air bersih tidak memenuhi syarat lumayan, bumil dengan kondisi kurang baik presentasinya cukup tinggi.

"Persoalan itulah yang mendasar kasus stunting baru cukup tinggi di sana (Utara)," jelasnya.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X