Prevalensi Stunting 2022 di Grobogan Turun 4,17 Persen, Kecamatan Mana yang Paling Tinggi? 

- Minggu, 1 Januari 2023 | 19:48 WIB
Ilustrasi Cegah Stunting, Cara Ini Optimalkan Pengasuhan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Janin (Freepik)
Ilustrasi Cegah Stunting, Cara Ini Optimalkan Pengasuhan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Janin (Freepik)

Grobogan,suaramerdeka.com - Prevalensi stunting di Kabupaten Grobogan terus mengalami tren penurunan pada tahun 2022.

Hal itu diketahui berdasarkan data manual hasil penimbangan serempak yang dilakukan pada bulan Februari dan Agustus. 

"Berdasarkan data penimbangan serempak pada bulan Agustus 2022 angka prevalensi stunting di Kabupaten Grobogan mencapai 4,17 persen," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dr Slamet Widodo, Minggu (1/1/2023).

Baca Juga: Dongeng Anak Khatulistiwa : Bermain Petak Umpet (1) Bertemu Orang Bati

Dijelaskan, berdasarkan Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Tahun 2019, data prevalensi stunting di Kabupaten Grobogan termasuk kategori tinggi dengan prevalensi sebesar 29,13 persen.

Sedangkan pada tahun 2021 menurut data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 angka prevalensi stunting mengalami penurunan sebesar 9,6 persen.

"Terjadi penurunan yang cukup signifikan yang menjadi tolak ukur keberhasilan Kabupaten Grobogan dalam menangani permasalahan gizi. Terutama terkait dengan permasalahan stunting," tuturnya. 

Baca Juga: Tak Disangka, Pisang Menjadi Salah Satu Buah Kebaikan, Bikin Sehat Jasmani Rohani, Siap Hadapi Resesi 2023

Dari data diatas, baik bersandar apada data SSGi maupun penimbangan serempak terjadi tren penurunan angka prevalensi stunting, walaupun sempat mengalami kenaikan pada tahun 2021.

Hal itu dikarenakan kondisi covid-19 dan rendahnya balita yang datang dan timbang di posyandu. 

Selain data tersebut diatas, Pemerintah Kabupaten juga menggunakan sistem informasi untuk memetakan kondisi pemenuhan gizi masyarakat, khususnya terkait dengan kondisi gizi bayi dan ibu hamil yaitu dengan E-PPGBM.

Baca Juga: Cara Membuat Wedang Secang, Cocok untuk yang Ingin Berhenti Merokok

Sistem informasi E-PPGBM selain digunakan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan, juga dapat digunakan sebagai media kontrol bagi pemerintah daerah.

"Yakni untuk melihat sejauh mana intervensi telah dilakukan kepada masyarakat yang mengalami permasalahan dalam asuhan gizi," imbuhnya. 

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X