Relakan Rumah Dijadikan Panti Asuhan, Ini Kisah Keluarga Sumirah Surip Tohdjojo yang Tinggal di Amerika

- Jumat, 30 Desember 2022 | 19:18 WIB
Keluarga besar Sumirah Surip Tohdjojo saat bercengkerama dengan anak-anak panti Yayasan Advent Peduli Indonesia (YAPI) di rumahnya yang akan dijadikan panti asuhan di Jl Kemuning 1 No 8, Kota Semarang, Jumat 30 Desember 2022. (suaramerdeka.com/Maulana M Fahmi)
Keluarga besar Sumirah Surip Tohdjojo saat bercengkerama dengan anak-anak panti Yayasan Advent Peduli Indonesia (YAPI) di rumahnya yang akan dijadikan panti asuhan di Jl Kemuning 1 No 8, Kota Semarang, Jumat 30 Desember 2022. (suaramerdeka.com/Maulana M Fahmi)

suaramerdeka.com - Air mata Ellenis Wishnu Toh Djojo seketika berurai tatkala mengenang tempat masa kecilnya kini dijadikan sebagai panti asuhan. Putri pertama Sumirah Surip Tohdjojo itu terharu sekaligus bahagia, tempat tinggal sang ibu dan lima saudara kandungnya semasa kecil digunakan untuk kepentingan sosial dan pendidikan anak.

Ellin demikian ia disapa, sempat mendiami rumah di Jl Kemuning 1 No 8, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang ini selama 25 tahun. Sejak lahir sampai menginjak usianya ke 25 tahun itu pula, ia dan adik-adiknya dibesarkan di rumah tersebut.

Rumah itu kemudian diamanatkan kepada Yayasan Advent Peduli Indonesia (YAPI) untuk mengelola sebagai panti asuhan yatim piatu dan anak terlantar. Peruntukan dan pemanfaatan tempat tinggal itu didasari atas keputusan bersama pihak keluarga.

Baca Juga: Bikin Haru! Kegembiraan Natal dan Tahun Baru JNE Berbagi Bersama Pelanggan dan Anak Panti Asuhan

"Sebelumnya kami sewakan atau dijadikan kos, tetapi cuma sebentar tidak sampai setahun. Jauh sebelumnya, kami sekeluarga pindah ke Amerika Serikat. Kami sudah tinggal lama di sana, menetap dan memiliki keluarga," kata Ellen saat meresmikan panti asuhan tersebut, Jumat 30 Desember 2022.

Pada hari itu pula, tepat dua tahun meninggalnya sang ibu, Sumirah Surip Tohdjojo. Karenanya, ia dan lima saudara beserta keluarga masing-masing, terbang dari California, Amerika Serikat ke Kota Semarang, untuk menyaksikan langsung hari bersejarah bagi keluarga besar Sumirah Surip Tohdjojo.

Ellen mengisahkan, sudah 45 tahun lamanya tinggal di Amerika Serikat. Ia menemani sang ibu, berikut saudaranya ke Amerika untuk bekerja dan menjalankan usaha. Beberapa dari anak Sumirah pun bahkan mempunyai pendamping hidup asal negara tersebut.

Baca Juga: Sambut Natal, Komite KB-TK Bethany School Bantu Panti Asuhan dan Panti Jompo

"Sewaktu ibu kami meninggal, kami kemudian berpikir untuk menjadikan tempat tinggal kami lebih bermanfaat. Maka kami putuskan untuk menjadikannya sebagai panti asuhan, tidak hanya untuk anak yatim piatu, tetapi juga anak-anak yang memerlukan bantuan," tuturnya.

Sumirah Surip Tohdjojo lahir pada 22 Januari 1926 silam. Ia berpulang dua tahun lalu atau pada 30 Desember 2020, dan dimakamkan di negara rantaunya, Amerika. Sumirah memiliki enam anak dan delapan cucu yang kini tinggal di Amerika.

Putra-putri tersebut antara lain Ellenis Wishnu Toh Djojo, Anderson Istijono, Samuel Ismiyanto, Eleanor Iswinarni Posner, Abraham Isprasetyo, dan Yunus Toh Djojo.

Baca Juga: Begini Polah Anak Panti Asuhan Belajar Mural Corat-coret Dinding Kantor JNE Semarang, Seru Banget!

Rasa terharu, dan bahagia juga dirasakan putra kelima Sumirah, yang akrab disapa Gatot. Sebagai rasa kecintaan terhadap ibunya, peresmian panti asuhan itu diisi dengan menyuguhkan kesenian wayang kulit dan musik keroncong, sebagaimana kesukaan sang ibu.

"Kami menghabiskan masa kecil di rumah ini. Sudah tentu kami banyak kenangan bersama keluarga, maka kami pun merasa bahagia jika rumah ini untuk keperluan sosial dan pendidikan anak-anak," ujarnya.

Dibanding kakak dan adiknya, Gatot lebih sering berkunjung ke Indonesia. Ia setiap tahun mengunjungi daerah pedalaman di Indonesia seperti Kalimantan dan Papua, untuk mengadakan kegiatan sosial.

Halaman:

Editor: Eko Fataip

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X