Pasca Banjir, Genangan di Muktiharjo Kidul dan Tlogosari Semarang Lama Surut Apa yang Salah ?

- Selasa, 27 Desember 2022 | 20:08 WIB
Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama jajarannya, saat meninjau lokasi banjir di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Gedung Kota Semarang, Selasa (27/12/2022).  (SM/Hendra Setiawan)
Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama jajarannya, saat meninjau lokasi banjir di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Gedung Kota Semarang, Selasa (27/12/2022). (SM/Hendra Setiawan)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang Senin 26 Desember 2022 sore hingga malam mengakibatkan beberapa titik lokasi mengalami banjir.

Bahkan genangan belum surut hingga Selasa 27 Desember 2022.

Padahal berbagai usaha telah dilakukan untuk mengatasi banjir di wilayah timur Kota Semarang ini. 

Seperti normalisasi Banjirkanal Timur (BKT), normalisasi Kali Sringin dan Kali Tenggang. Seluruh muara sungai di wilayah timur Kota Semarang ini telah dibendung agar air laut tidak masuk, termasuk Kali Banger. 

Baca Juga: Dongeng Anak Khatulistiwa : Hujan Deras Diselamatkan Pohon Asam Jawa (1)

Tak hanya itu, pompa-pompa berukuran raksasa juga telah difungsikan di masing-masing muara sungai tersebut. Lantas apa yang salah ? 

Melihat hal tersebut, Plt Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama jajarannya, Selasa 27 Desember 2022 siang langsung turun ke lapangan meninjau lokasi banjir guna memastikan penanganan telah dilakukan dengan optimal.

"Saya dan teman-teman OPD hari ini meninjau banjir ya karena tadi malam atau sore itu kan curah hujan sangat luar biasa,''

''Ada laporan bahwa di wilayah Genuk, Muktiharjo Lor, Muktiharjo Kidul, Tlogosari kemudian termasuk di daerah Gebanganom ini terjadi banjir," tutur Mbak Ita, sapaan akrab perempuan tersebut.

Baca Juga: Kayu Secang Sakti Secara Mistis ? Secara Medis, Bisa Mengatasi Jerawat yang Bikin Wajah Batal Glowing

Menurut Mbak Ita, pompa air yang ada di wilayah tersebut sudah berfungsi sebagai mana mestinya.

Namun, karena curah hujan yang sangat tinggi membuat banjir tetap tidak bisa dihindari.

"Begitu kami cek semuanya yang pompa ini ada 6 itu nyala semua. Memang satu tadi masih istirahat sekitar 1 jam untuk nanti gantian. Ini sebenarnya semua sudah berjalan sesuai dengan SOP-nya", terang Mbak Ita.

"Tadi disampaikan bahwa wilayah Muktiharjo Kidul adalah pertautan antara Kali Tenggang dan Kali Sringin sehingga ini harus cepat dan kuat untuk bisa dipompa ke sungai,'' ungkapnya.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X