Masih Ada yang Rawan Roboh di Kotalama Semarang, Perlu Bentuk Unit Pengawasan Bangunan

- Selasa, 27 Desember 2022 | 18:12 WIB
Pengujung bersantai di bawah bangunan Marba, Kawasan Kotalama Semarang yang ternyata atapnya rawan roboh  (SM/Hendra Setiawan)
Pengujung bersantai di bawah bangunan Marba, Kawasan Kotalama Semarang yang ternyata atapnya rawan roboh (SM/Hendra Setiawan)

SEMARANG,suaramerdeka.com - Pada Senin (26/12/2022) sore sekitar pukul 17.00 bangunan tua di Jalan Garuda Kawasan Kotalama roboh. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Pemerhati Bangunan Cagar Budaya (BCB) Kota Semarang, Ratri Septiana Saraswati menemukan, masih ada beberapa bangunan yang rawan roboh di Kotalama Semarang.

Terkait hal tersebut, menurutnya, pemerintah melalui BP2KL perlu membuat unit pengawasan khusus untuk pengamanan Kotalama Semarang.

Tujuannya untuk pelestarian dan pariwisata berkelanjutan, utamanya keamanan.

Baca Juga: Ini Ornamen dan Hiasan yang Perlu Dipasang di Pohon Natal, Salah Satunya Lonceng

''Ini bisa dilihat, bangunan Marba yang lokasinya sangat jelas. Titik kumpul manusia, ternyata abai dalam perawatan. Hal tersebut bisa membahayakan bangunan serta orang yang melintas /sedang duduk-duduk dibawahnya,'' ungkap Ratri, Dosen Prodi Arstitektur Upgris, Spesialisasi Arsitektur Kota dan Konservasi Bangunan ini.

Risiko runtuh bangunan Marba ada pada tritisan atau atap. Kondisinya rapuh dan keropos karena basah terus (belum ada penanganan) ditambah ditumbuhi tanaman. Suatu waktu tidak diduga bisa saja menjatuhi orang dibawahnya.

Alas bangunan /bagian pondasi Marba yang keropos juga tidak segera diperbaiki. Ini bisa mempengaruhi kekuatan struktur.

Baca Juga: Dongeng Anak Khatulistiwa : Hujan Deras Diselamatkan Pohon Asam Jawa (1)

Apalagi gedung-gedung sebelum abad XX ini sistem strukturnya bearing wall

atau struktur dinding pemikul. Mereka kebanyakan belum kenal kolom beton.

Pada sistem bearing wall dinding dan kolom adalah ikatan batu-bata. Beban bangunan dari atap secara merata disalurkan oleh dinding ke pondasi sampai ke tanah.

''Kalau sistem struktur yang sekarang bangunan ditopang kolom-kolom, berat atap disalurkan lewat kolom ke pondadi kmd ke tanah,'' tambahnya.

Dinding hanya pembatas ruang luar dan dalam gedung / pembatas antar ruangan. Tidak lagi menahan beban bangunan.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X