Mengenang 1.000 Hari Wafatnya Prof Agnes Widanti, Romo Budi : Beliau Sosok Rendah Hati dan Pembela HAM

- Jumat, 23 Desember 2022 | 19:55 WIB
Selebran Utama Romo Aloysius Budi Purnomo memimpin acara ekaristi 1.000 hari meninggalnya Prof Agnes Widanti di Kapel Ignatius Unika Soegijapranata Semarang, Jumat 23 Desember 2022.  (SM/Siswo Ariwibowo)
Selebran Utama Romo Aloysius Budi Purnomo memimpin acara ekaristi 1.000 hari meninggalnya Prof Agnes Widanti di Kapel Ignatius Unika Soegijapranata Semarang, Jumat 23 Desember 2022. (SM/Siswo Ariwibowo)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Jajaran pimpinan Unika Soegijapranata Semarang menggelar Ekaristi berupa peringatan Haul 1.000 hari meninggalnya Prof Dr Agnes Widanti di Kapel Ignatius Unika Soegijapranata Semarang.

Acara Ekaristi yang dihadiri Rektor Unika Soegijapranata Semarang Dr Ferdinand Hindiarto itu dipimpin Selebran Utama Romo Aloysius Budi Purnomo dan Konselebran Romo Paulus Wiryono dan Romo Sbastian Prasetya.

Selebran Utama di acara itu, Romo Aloysius Budi Purnomo mengatakan almarhumah Prof Dr Agnes Widanti merupakan salah satu pendiri Unika Soegijapranata Semarang yang setia melayani umat sampai 52 tahun.

Baca Juga: Ini Makna Keberadaan Pohon Natal Saat Perayaan Lahirnya Yesus, dan Ornamen atau Hiasan yang Perlu Ada

"Ini pas 1.000 harinya Prof Agnes Widanti. Dalam tradisi Katolik mirip dengan Nahdlatul Ulama (NU) terhadap yang meninggal kita masih memberikan apresiasi, mengenang, doa bersama," kata Romo Budi, Jumat 23 Desember 2022.

Menurut Romo Budi, almarhumah Prof Dr Agnes Widanti melayani Unika Soegijapranata Semarang hingga akhir hayatnya.

Romo Budi bercerita mengenal Prof Dr Agnes Widanti sejak 2014 silam sampai meninggal 1.000 hari yang lalu.

Pengajar pada Program Doktor Ilmu Lingkungan Unika Soegijapranata ini melihat sosok Prof Agnes Widanti sebagai teman diskusi, shering terkait dengan kompetensinya sebagai seorang guru besar di bidang hukum, khususnya pembela perempuan, kaum lemah, kecil tersingkir dan difabel.

Baca Juga: Tanam 7 Pohon Buah Ini, Bisa Tarik Rezeki Hadapi Resesi dan Krisis Pangan 2023

"Meskipun hari ini libur tapi yang datang begitu banyak, ini menunjukkan betapa Prof Agnes Widanti ini sangat dicintai oleh banyak orang," katanya.

Tak hanya itu, Ketua Komisi Keadilan Perdamaian Keutuhan Ciptaan (KPKC) Kevikepan Semarang ini mengenang Prof Agnes Widanti sebagai sosok ibu, perempuan, akademisi, guru besar, namun tetap rendah hati yang menjadi salah satu dari ciri khasnya.

Sebagai orang Katolik, Prof Agnes Widanti konsisten, intelektual, spiritual akademisi dan tetap rendah hati. Kerendahan hati itu, kata Romo Budi dihayati melalui penghayatan kerohanian. 

Baca Juga: Tips Diet Tradisional Menurunkan Berat Badan, Ini Makanan yang Bisa Membantu Prosesnya Lebih Cepat

Ia mengatakan seseorang yang semakin intelektual, terkadang malah kering secara spiritual sesuai iman dan agamanya masing-masing, namun hal itu ditemui pada sosok Prof Dr Agnes Widanti.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X