Melestarikan Permainan Tradisional, Raih Rekor Main Catur Jawa

- Minggu, 18 Desember 2022 | 19:52 WIB
Sejumlah siswa, orang tua siswa dan guru bermain permainan tradisional dam-daman di lapangan kompleks SMIT Bina Amal, Gunungpati, Semarang.  (SM/ Maulana M Fahmi)
Sejumlah siswa, orang tua siswa dan guru bermain permainan tradisional dam-daman di lapangan kompleks SMIT Bina Amal, Gunungpati, Semarang. (SM/ Maulana M Fahmi)

SEMARANG,suaramerdeka.com - Sebanyak 600 orang bermain permainan tradisional dam-daman di lapangan kompleks SMIT Bina Amal, Gunungpati, Semarang.

Mereka yang terdiri dari siswa-siswi, wali murid dan guru SMIT Bina Amal Semarang terlihat serius memainkan permainan yang kerap disebut “Catur Jawa” tersebut.

Permainan Catur Jawa ini adalah salah satu permainan tradisional yang mulai punah dan semakin jarang dimainkan oleh generasi muda saat ini.

Baca Juga: Dongeng Anak Khatulistiwa : Teman Baru di Sekolah dan Datangnya Kabut Tebal (6) Diselamatkan Garuda

Padahal permainan ini sangat bagus untuk menstimulasi kecerdasan anak, khususnya dalam hal melatih motorik halus dan kasar.

Untuk itu, SMIT Bina Amal, Gunungpati, Semarang mencoba mempopulerkan kembali permainan tersebut sebagai bentuk pelestarian terhadap permainan tradisional agar dikenal oleh para generasi muda.

Kepala SMIT Bina Amal Eka Mulyanto mengatakan telah melibatkan sebanyak 600 siswa, guru hingga orang tua murid agar mereka bisa melestarikan permainan tradisional ditengah gempuran pengaruh permainan game online.

Baca Juga: Ada Buah Stroberi di Kehidupan Syahrini Sebelum Bersama Reino Barack

Dam-daman ini permainan asli Jawa. Banyak anak-anak yang sudah tak mengenalnya.

Apalagi ditengah maraknya dunia digital, generasi milenial lebih suka memainkan game online.

Padahal permainan ini sangat bagus untuk menstimulasi kecerdasan anak, khususnya dalam hal melatih motorik halus dan kasar.

''Kita harus peduli dengan pelestarian permainan tradisional ini agar dikenal kembali,”jelasnya.

Ketua Umum dan Pendiri Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) Paulus Pangka yang menghadiri kegiatan tersebut memberikan apreasiasi kepada SMIT Bina Amal atas penciptaan rekor baru yakni Permainan tradisional Catur Jawa diikuti peserta terbanyak.

Baca Juga: Tanam 7 Pohon Buah Ini, Bisa Tarik Rezeki Hadapi Resesi dan Krisis Pangan 2023

Rekor kali ini sangat luar biasa. Sekolah SMIT Bina Amal mempunyai semangat yang besar dalam mengajarkan siswa, orang tua wali murid dan guru melestarikan permainan tradisional yang telah diwariskan leluhur atau nenek moyang sebelumnya.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X