Masjid Al Ma'un Panggung Kidul Semarang Menjaga Kekompakan dan Perbedaan

- Rabu, 14 Desember 2022 | 23:33 WIB
Peresmian Masjid Al Ma'un, Kelurahan Panggung Kidul, Semarang Utara, Semarang (SM/Siswo Ariwibowo)
Peresmian Masjid Al Ma'un, Kelurahan Panggung Kidul, Semarang Utara, Semarang (SM/Siswo Ariwibowo)

 

SEMARANG, suaramerdeka.com - Pengurus Yayasan Al Ma'un meresmikan Masjid Al Ma'un di Jalan Brotojoyo Barat II/27, Kelurahan Panggung Kidul, Semarang Utara, Semarang.

Sejumlah tokoh dan pejabat hadir dalam peresmian Masjid Al Ma'un, Kelurahan Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara, seperti Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi.

Kemudian, Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin, Ketua Pembina Yayasan Al Ma'un KH Moeslichan Syukron, Ketua Tanfidziah NU Kota Semarang, KH Anasom dan lainnya.

Baca Juga: Bahas RUU Pengadaan Barang dan Jasa LKPP Ingin Lebih Banyak Libatkan UMKM

Ketua LKPP Hendrar Prihadi mengatakan bersyukur dapat bersilaturahim kepada warga tokoh-tokoh agama di Kota Semarang dalam momen peresmian Masjid Al Ma'un, Kelurahan Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara.

"Kedatangan saya ke sini bukan atas nama LKPP tapi lebih pada rasa hormat dan bakti saya kepada Romo Kyai Muslichan yang berharap agar saya bisa datang dalam peresmian Masjid Al Ma'un ini," kata Hendi sapaan akrabnya mengawali sambutan.

Hendi menyampaikan bahwa perbedaan di antara masyarakat Indonesia merupakan keniscayaan, misalnya ada yang agamanya beda, dan lainnya karena memang dilahirkan dari rahim yang berbeda.

Baca Juga: Dongeng Anak Khatulistiwa : Teman Baru di Sekolah dan Datangnya Kabut Tebal (4) Melewati Lembah Kemalasan

Tapi menurut Hendi yang harus diyakini bersama adalah bahwa perbedaan tersebut tumbuh dan besar di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Persoalan perbedaan ini sudah dipikirkan para pendiri bangsa Indonesia, maka munculah Bhineka Tunggal Ika, walaupun berbeda beda tetap satu yaitu NKRI," katanya menegaskan.

Oleh karena itu ia berpesan sebagai warga negara yang bijaksana, hatinya harus dapat menerima perbedaan.

Ada yang beribadah di masjid, gereja, pura, kelenteng, dan tempat ibadah lainnya tidak apa-apa harus sama-sama didukung.

Baca Juga: 7 Tanaman Bunga Wangi Alami Malam Hari Penuh Sensasi Cocok untuk Relaksasi, Salah Satunya Melati

"Karena itulah kenyataan yang ada, tapi saat kita saling menghormati, menghargai justru perbedaan itu akan menjadi kekuatan," terangnya.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Istitha'ah dalam Berhaji

Kamis, 1 Juni 2023 | 21:59 WIB

Pancasila dan Dukungan Kultural

Kamis, 1 Juni 2023 | 21:11 WIB
X