Cegah Perpecahan, Masyarakat Diedukasi Soal Politik Identitas, Begini Penjelasannya

- Senin, 12 Desember 2022 | 21:48 WIB
Narasumber dan peserta berfoto bersama seusai mengikuti seminar yang diselenggarakan FPMK Semarang di Taman Setambran, Mijen Semarang.  (SM/Siswo Ariwibowo)
Narasumber dan peserta berfoto bersama seusai mengikuti seminar yang diselenggarakan FPMK Semarang di Taman Setambran, Mijen Semarang. (SM/Siswo Ariwibowo)

Semarang, suaramerdeka.com - Sebanyak 93 orang dari kalangan masyarakat dan mahasiswa mengikuti Seminar politik identitas, antara nasionalisme dan agama yang diselenggarakan Forum Pemuda Mandiri Karya (FPMK) Semarang.

Acara yang berlangsung di Taman Setambran Mijen, Kota Semarang dihadiri sejumlah tokoh dan narasumber seperti mantan Ketua Cyber Ansor Semarang, Dimas Bagus Pamungkas, Aktivis Sosial Semarang, Budi Salman, dan Ketua FPMK Muhammad Amri.

Ketua FPMK Muhammad Amri mengatakan Seminar ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pemahaman politik identitas

Baca Juga: Dongeng Anak Khatulistiwa : Teman Baru di Sekolah dan Datangnya Kabut Tebal (3) Menuju Negeri Seberang

"Masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah perlu memahami dan mengkaji apa itu politik identitas, apa itu agama serta bernegara," kata Muhammad Amri, Minggu 11 Desember 2022.

Menurut Amri, pemahaman tersebut penting karena sempat menjadi sensitif sejak peristiwa pencapresan di tahun 2019 lalu.

Ia berharap Seminar ini dapat memunculkan ide dan gagasan baru dalam meredam adanya potensi perpecahan yang timbul akibat politik identitas.

Ia mengatakan Seminar ini merupakan respon dari berbagai lapisan masyarakat terkait munculnya persoalan pandangan politik yang menyangkut identitas.

Baca Juga: Tips Diet Tradisional Menurunkan Berat Badan, Nomor 7 Paling Sulit Untuk Pekerja Kantoran

Ia mengatakan, di tahun-tahun terakhir mendekati tahun politik akan banyak sekali isu yang bertebaran.

Salah satunya politik identitas akan semakin menguat jika masyarakat tidak segera diberikan pemahaman dengan benar.

Oleh karena itu pemberian pemahaman kepada masyarakat harus dilakukan secara gencar agar politik identitas tidak memecah belah persaudaraan.

"Kita harus mengkaji lebih mendalam lagi mengenai pemahaman politik ini, karena menjadi bias dan berujung kepada perpecahan di tengah masyarakat jika tidak bisa dipahami dengan baik," imbuhnya.

Baca Juga: Teknik Beringin Bonsai Hilangkan Kesan Angker di Pohon Simbol Persatuan Indonesia, Bisa Hidup Ratusan Tahun

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X