Kodim 0733 Kota Semarang Beri Penghargaan kepada 62 Mitra Karib

- Senin, 12 Desember 2022 | 06:45 WIB
Para Mitra Karib berfoto bersama dengan Dandim 0733 KS Kolonel Inf Honi Havana (tengah), setelah menerima penghargaan, di Aula Makodim. (SM/Renny M)
Para Mitra Karib berfoto bersama dengan Dandim 0733 KS Kolonel Inf Honi Havana (tengah), setelah menerima penghargaan, di Aula Makodim. (SM/Renny M)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Sebanyak 62 Mitra Karib Kodim 0733 Kota Semarang mendapatkan penghargaan atas peran, jasa, dan kerja samanya dalam berbagai kegiatan di lingkup Kodim 0733 Kota Semarang.

Para Mitra Karib tersebut di antaranya adalah para tokoh masyarakat, pengusaha, warga Kampung Pancasila, akdemisi, dan jurnalis. Penghargaan diserahkan Dandim 0733 Kolonel Inf Honi Havana, dalam acara Coffe Morning, di Aula Makodim, baru-baru ini.

Salah seorang penerima penghargaan tersebut adalah Ketua Forum Jateng Gayeng Ahmad Robani Akbar.

Robani, salah seorang penggagas Kampung Pancasila Genuk, Kaligawe, Semarang itu punya cara yang jitu untuk menanamkan pemahaman nilai-nilai Pancasila di daerah tempat tinggalnya.

''Sejak 3,5 tahun lalu, kami menggelar pengajian setiap Selasa malam dengan jamaah lebih dari 100 orang. Pendakwahnya wajib menyisipkan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Menariknya, pendakwah juga wajib membawa doorprize sendiri yang nanti dibagikan pada jamaah,'' kata Robani.

Saat ini, jelas Robani, pihaknya mengadakan diklat dai yang diikuti 50 kader dan pada 2023 akan berkeliling menggelar dakwah gratis di 26 Kampung Pancasila yang tersebar di Kota Semarang.

''Tuan rumah hanya tinggal menyiapkan tempat dan jamaahnya, tidak perlu menyediakan umba rampenya, karena semua biaya kami tanggung,’’ kata Robani.

Pada kesempatan itu, Dandim pun mengajak Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk membantu warga Kampung Pancasila dalam berwirausaha. BRI dan Kodim 0733 menandatangani kesepakatan untuk memberi kemudahan pengajuan KUR bagi UMKM milik warga Kampung Pancasila.

Bahaya Radikalisme

Acara Coffe Morning itu juga diisi dengan pemaparan oleh Pasi Intel Mayor Inf Arief Rahman Hakim, tentang bahaya paham radikalisme dan komunisme yang bisa mempengaruhi masyarakat, khususnya generasi muda.

''Masyarakat perlu waspada jika ada tawaran untuk mengadakan pertemuan atau kajian yang sifatnya sembunyi-sembunyi. Kenali modus perekrutan gerakan radikalisme dan teroris. Kritis walaupun dalam konteks agama, agar tidak mudah tersugesti,’’ papar Arif.

Sementara itu, dalam sambutannya Dandim mengakui, dari beberapa kejadian pengeboman yang cukup memprihatinkan, seperti di Makassar dan baru-baru ini di Polres Astana Anyar Bandung, menunjukkan betapa bahaya paham radikalisme.

''Bom bunuh diri ini sama saja penyesatan dan pembohongan. Mana ada orang bunuh diri apalagi mencelakai orang lain bisa masuk surga. Di Al-Qur’an tidak ada satu pun ayat yang membenarkan cara-cara seperti itu.''

Diungkapkan, berdasarkan survei Badan Intelejen Nasional (BIN) pada 2019 tercatat 39 persen mahasiswa di tujuh universitas besar di Indonesia terpapar radikalisme dan paham kiri. Selain itu, ada 21 persen ASN atau sekitar 800 ribu pegawai yang bekerja dan digaji oleh pemerintah juga terpapar radikalisme.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X