Kendati belajar dan berliterasi dengan perangkat teknologi seperti gadget sangat membantu, akan tetapi juga memiliki sisi negatif.
Terbukti tidak sedikit kasus kekerasan maupun pelecehan dipicu dan tersebar melalui telepone seluler.
Termasuk penyebaran hoaks yang perlu mendapat perhatian khusus agar dapat diantisipasi.
"Di sinilah pentingnya keterlibatan guru dan orang tua dalam mengawasi anak saat menggunakan gadget," tutur bupati.
Attitude sangat dibutuhkan di samping keberhasilan meraih prestasi akademik ataupun non-akademik.
Bahkan bekal agama menjadi keharusan sebagai pondasi generasi milenial berliterasi dengan teknologi digital.
Dijelaskan bupati agar cerdas berliterasi menuju terciptanya generasi emas yang sukses maka perlu menyaring segala informasi, termasuk kajian melalui literasi digital.
Di antaranya dengan hanya mengambil materi dari sumber yang jelas, berkompeten dan tidak menyesatkan.
Baca Juga: Begini Reaksi VJ Daniel Mananta Dikabarkan Mualaf: Islam Itu Sesuatu yang...
Untuk itu sebelum mendengarkan ceramah pengajian lewat YouTube atau kanal lainnya, sebaiknya terlebih dulu menanyakan identitas pendakwahnya ke guru agama di sekolah atau bisa juga googling untuk mengetahui rekam jejaknya.
"Ini untuk agar tidak salah jalan, sehingga jangan sampai tercuci otaknya oleh kelompok radikal berbahaya," saran bupati.
Pun demikian dengan para tenaga pendidik yang juga harus bisa berinovasi dan berkreasi dan terus meningkatkan kemampuan berliterasi.***
Artikel Terkait
Akhirnya Setelah Menunggu Berbulan-bulan dan Kemacetan Mengular, Jembatan Wonokerto Bisa Dilewati
Bupati Demak Salurkan Bantuan Perbaikan 145 Rumah Warga
Cegah Stunting, Pemkab Canangkan Desa Gong Ceting
Krisis belum Sepenuhnya Pulih, Bupati Demak Ajak Masyarakat Optimistis
Kampanye Gemar Makan Ikan, DWP Demak Gelar Lomba Kreasi Memasak