SEMARANG,suaramerdeka.com – Bawaslu Semarang menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif dengan tema memaksimalkan peran pengawas partisipatif di Kota Semarang pada Pemilu 2024.
Sosialisasi pengawasan partisipatif mengajak stakeholders Kelurahan Pengawasan dan Anti Politik Uang, Alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif, serta Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan se-Kota Semarang.
Anggota Bawaslu Kota Semarang Nining Susanti menjelaskan bahwa demokrasi membutuhkan partisipasi masyarakat untuk ikut aktif menjadi bagian dalam pengawasan.
Baca Juga: Sebagai Langkah Pendekatan Program, KIB Fokus Tuntaskan PATEN, Bawa Indonesia dalam Era Baru Pemilu
“Harapan Bawaslu dengan forum sosialisasi ini dapat saling mengenal sehingga membentuk sinergisitas dan kolaborasi yang baik dari pengawas partisipatif yang telah dibentuk Bawaslu Kota Semarang,” ujarnya.
Pada 2019, Bawaslu Kota Semarang telah membentuk 15 Kelurahan Pengawasan dan Anti Politik Uang.
Selain itu, Bawaslu Kota Semarang juga telah melahirkan 132 alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP).
Memasuki masa tahapan pemilu 2024, jajaran Pengawas Pemilu Ad hoc juga telah terbentuk.
Sejak dilantik menjadi Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam), mereka aktif terjun melakukan tugas pengawasan.
Artikel Terkait
Bawaslu Grobogan Datangi Kantor Parpol, Lakukan Verifikasi Faktual
Seleksi Tes Tulis Panwascam Kota Semarang Dinilai Tidak Transparan, Begini Penjelasan Bawaslu
Bawaslu Salatiga Lantik Anggota Panwaslu Kecamatan, Ini Nama-namanya
Bawaslu Demak Lantik 42 Personel Panwascam, Dituntut Bekerja Ekstra Keras
Bawaslu RI Lakukan Monitoring Evaluasi JDIH Bawaslu Semarang
Bawaslu Semarang Akui Masih Banyak yang Perlu Diperlajari Dalam Pengelolaan JDIH
Ini 10 Rekomendasi GAMKI ke Bawaslu Salatiga Dalam Pelaksanaan Pemilu Serentak