DEMAK, suaramerdeka.com - Kegiatan festival jajanan tradisional selain menarik perhatian para pecinta kuliner, juga bagian dari upaya melestarikan makanan khas daerah.
Sehubungan itu, Bupati Demak Hj Eisti'anah mengajak pemerintah desa dan masyarakat membuat kegiatan festival jajanan tradisional dengan kemasan sedemikian rupa sehingga memiliki daya pikat yang lebih besar.
"Kuliner dan jajanan tradisional itu menyimpan kenangan, pasti ada klangengan bagi warga masyarakat," katanya saat menghadiri Promosi Wisata melalui Festival Jajanan Tradisional di Desa Boyolali Kecamatan Gajah.
Baca Juga: Apesnya Marco Reus: Selalu Cedera Jelang Turnamen Besar, Termasuk Piala Dunia
Menurutnya, Kabupaten Demak termasuk daerah penghasil pertanian yang melimpah.
Dari hasil pertanian itu pula dapat diolah menjadi makanan dan jajanan yang beraneka rupa dan bentuk.
"Olahan masakan dan jajanan seperti ini merupakan menu khas Nusantara, sangat penting dalam rangka melestarikan dan nguri-uri jajanan tradisional agar lebih dikenal masyarakat Kabupaten Demak, khususnya kepada generasi muda," kata Bupati Demak.
Baca Juga: Erik ten Hag Tegas! Enggan Memainkan dan Minta Ronaldo Dicoret dari Manchester United
Adapun jajanan tradisional yang diikutkan dalam festival antara lain lain aneka macam gethuk, dawet, lapis, putu ayu, cethot, klepon, onde-onde, pepes belut, jamu coro, wedang wuluh, wajik, jenang, ketan, kripik, lemper, tumpeng dan pecel tanjung.
Pada bagian lain, bupati menyebut bahwa pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang terus digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Demak.
Artikel Terkait
Bupati Demak Dukung Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Guru
DPRD Demak Tuntaskan Lima Usulan Raperda pada Desember 2022
Daftar Anyar Frekuensi Siaran TV Digital Kota Semarang, Salatiga, Demak, Kudus, Grobogan, Sragen dan Boyolali
Warga Terdampak Rob Terima Bantuan, Bupati Demak: Rumah Baru, Semangat Baru
Tol Semarang-Demak Dibuka Fungsional, Ini Kata Para Pengguna yang Pertama Lewat