Semarang,suaramerdeka.com - Bencana rob pada 2022 masih terjadi Kota Semarang, Jawa Tengah.
rob tentu berdampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Dari berbagai studi empiris menunjukkan bahwa masyarakat terdampak rob dapat mewujudkan ketahanan masyarakat.
Baik dari sisi sosial dan ekonomi.
Baca Juga: Genangan Rob Menghilang, Warga Bandengan Menjemput Kesejahteraan
Hal ini terungkap dalam FGD dan Konsinyering dengan topik "Bencana rob & Ketahanan masyarakat" di MG Setos Hotel Semarang, Selasa (1/11/2022).
Acara tersebut diselenggarakan Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTH BRIN) berkolaborasi dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).
Dalam FGD tersebut, hadir selaku narasumber Budi Prakosa (Kepala Bappeda Kota Semarang), Denny Nugroho Sugianto (Guru Besar Ilmu Kelautan dan Perikanan Undip).
Kemudian Hartono (Jurnalis Senior Suara Merdeka), Wartana (Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Umum, Kecamatan Semarang Utara).
Nurhadi (Ketua Paguyuban Pengasapan Ikan Bandarharjo, Semarang Utara). Bertindak selaku moderator Y Sri Susilo (Dosen FBE UAJY).
Baca Juga: Potensi Kenaikan Air Laut Sepekan ke Depan, Ini Langkah Antisipasi Pelindo
"Penyebab bencana rob adalah meningginya permukaan air laut (sea level rise) dan laju penurunan tanah (land subsidence)," jelas Denny Nugroho Santosa.
Artikel Terkait
Pantau Dulu Prakiraan Cuaca Hari Ini 2 November 2022: Berawan Tebal, Berpotensi Diguyur Hujan Ringan
Masih Kurang Sedikit, PBB Pemkot Semarang Rp 520 M dari Target Rp 550 M
Pembangunan Taman 0 Kilometer Semarang Dimulai, Dimana Lokasinya ? Dulu Jadi Tetenger
Nilai Investasi Semarang Lebihi Target, Namun Ternyata Masih Banyak Kendala
Bandara Jenderal Ahmad Yani Telah Layani 1.273.898 Penumpang, Naik 47 Persen
Inilah Rangkaian Gebyar Alste Indonesia 2022, Mulai Reuni Akbar, Bodjong Festival Hingga Munas IV
Ribuan Alumnus akan Hadiri Reuni Akbar Gebyar Alste Indonesia 2022