Polisi Diminta Dalami Jejak Komunikasi Paranormal dengan ASN Pemkot Semarang Terkait Tewasnya Iwan Boedi

- Selasa, 1 November 2022 | 19:30 WIB
Iwan Boedi Prasetijo Paulus (SM/dok)
Iwan Boedi Prasetijo Paulus (SM/dok)

Semarang, suaramerdeka.com - Misteri pembunuhan secara sadis Aparatur Sipil Negara (ASN) Bapenda Pemkot Semarang almarhum Paulus Iwan Boedi Prastyo sedikit demi sedikit menemui titik terang.

Aparat kepolisian terus bekerja keras mengungkap tersangka pembunuh Iwan Boedi Prastyo.

Termasuk menelusuri saksi-saksi lain yang diduga ada kaitannya dengan meninggalnya korban yang juga menjadi saksi korupsi Pemkot Semarang itu.

Kuasa Hukum almarhum keluarga Paulus Iwan Boedi Prastyo, Yunantyo Adi Setyawan mengatakan Satreskrim Polrestabes Semarang telah memeriksa Paranormal asal Kabupaten Demak sebagai saksi.

Baca Juga: Bantu Terawang Kondisi Ruben Onsu, Paranormal ini dapat Serangan Gaib Karena Tau Siapa yang Berniat Jahat

"Hasil dari penyidikan kepolisian Paranormal atau dukun ini dimintai tolong salah satu PNS Pemkot Semarang yang menginginkan posisi jabatan Kabid II Bapenda Kota Semarang yang rencananya akan diemban oleh korban," kata Yas, sapaan akrab Yunantyo Adi Setyawan, Selasa (1/11/2022).

Oleh karena itu, menurut Yas bahan yang dimiliki aparat kepolisian ini harus didalami, apakah ada kolega dari ASN yang datang ke Paranormal itu.

Menurut Yas, kolega ini masih didalami aparat kepolisian terkait dengan hubungannya dengan peristiwa pembunuhan almarhum Iwan Boedi Prastyo.

"Kenapa ASN  ini menginginkan jabatan Kabid II Bapenda Semarang yang sebelumnya akan diemban oleh korban?. Mungkin karena ada motif ekonomi," kata Yas.

Baca Juga: Jabatan Hendrar Prihadi Ubah Peta Politik Pilgub Jateng 2024? Pengganti Ganjar, Gibran Atau Dico Ganinduto?

Yas bercerita awalnya korban Iwan Boedi Prastyo cukup tertarik dan semangat saat akan mendapatkan promosi jabatan sebagai Kabid II Bapenda Semarang.

Namun pada Agustus 2022 suasana itu berubah, almarhum Iwan Boedi Prastyo yang semula semangat tiba-tiba menjadi pemurung.

"Korban sempat ke Padang bersama teman-temannya. Sepulang dari Padang korban jadi pendiam dan mengatakan seperti mengurungkan niatnya untuk mengisi jabatan itu," terangnya.

Terkait hal ini, Yas mengaku belum mengetahui secara pasti, apakah ada tekanan dari pihak luar atau tidak.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X