Seleksi Tes Tulis Panwascam Kota Semarang Dinilai Tidak Transparan, Begini Penjelasan Bawaslu

- Kamis, 20 Oktober 2022 | 09:48 WIB
Ketua GP Ansor Kota Semarang Abdur Rahman memberikan keterangan di sela kegiatannya di Semarang. (suaramerdeka.com / Siswo Ariwibowo)
Ketua GP Ansor Kota Semarang Abdur Rahman memberikan keterangan di sela kegiatannya di Semarang. (suaramerdeka.com / Siswo Ariwibowo)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Pimpinan Gerakan Pemuda atau GP Ansor menyoroti proses seleksi tes tulis yang dilakukan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang dalam menerima anggota Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam).

Ketua Bawaslu Jawa Tengah, Muhammad Amin saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Bawaslu kabupaten/kota provinsi melaksanakan proses seleksi sesuai ketentuan dan aturan yang ada.

Bawaslu, kata Muhammad Amin merupakan lembaga struktural yang memiliki landasan aturan dan ketentuan yang dibuat oleh Bawaslu RI.

Baca Juga: Isu Sirup Anak Terkontaminasi DEG dan EG, Cek! Ini 9 Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bareng Obat

"Kami mengikuti arahan dari Bawaslu RI. Para peserta sudah bisa melihat nilai sesaat setelah selesai mengerjakan tes tertulis," kata Muhammad Amin.

Diketahui, proses seleksi tes tertulis penerimaan anggota Panwascam oleh Bawaslu sudah dilakukan beberapa waktu lalu.

Ketua GP Ansor Kota Semarang Abdur Rahman mengatakan, proses seleksi pendaftaran calon anggota Panwascam sudah dilaksanakan dan sudah diumumkan.

Baca Juga: AS dikabarkan alami Double-dip recession, Ini Pengertian dan Dampaknya

Namun pihaknya merasa dalam proses seleksi tes tertulis melalui sistem Computer Assisted Test (CAT) itu tidak transparan.

"Tes penerimaan anggota Panwascam yang dilakukan Bawaslu melalui CAT ini tidak seperti tes-tes seleksi calon ASN atau P3K menggunakan sistem CAT yang mana nilainya langsung muncul, sehingga seluruh peserta ataupun publik bisa langsung mengetahui," kata Abdur Rahman.

Abdur Rahman menyebut seleksi tes tulis Panwascam yang dilakukan Bawaslu Kota Semarang beberapa waktu menggunakan sistem CAT itu justru dianggap tertutup, hanya peserta dan panitia yang mengetahui nilainya.

Baca Juga: Fun Football PSSI dan FIFA Tuai Cibiran Warganet, Kaesang: Aku Hanya Bisa Tersenyum...

Ia berharap Pemilu 2024 menjadi satu gelaran Pemilu yang benar-benar jujur, adil, dan transparan.

"Tapi dari proses awal pemilihan Panwascam saja kami rasa tidak transparan. Bawaslu sendiri dalam beberapa kesempatan menyampaikan akan komitmen mengawal Pemilu yang jujur dan adil," katanya.

Ia mendorong agar Bawaslu menggunakan sistem CAT yang sama dipakai dalam seleksi CASN maupun P3K yang dapat langsung diakses oleh publik.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X