Peternak Tradisional Dibekali Pemanfaatan Limbah Menjadi Pupuk Organik Cair

- Jumat, 14 Oktober 2022 | 08:15 WIB
ilustrasi peternakan, foto pixabay.
ilustrasi peternakan, foto pixabay.

SEMARANG, suaramerdeka.com - Upaya perbaikan kualitas hasil ternak dapat dilakukan dengan memanfaatkan residu atau limbah ternak yang biasanya menimbulkan polusi.

Kotoran hewan seperti kambing misalnya bisa dimanfaatkan oleh peternak. Kotoran ini bisa dijadikan pupuk organik cair yang mempunyai nilai ekonomi.

Sejumlah kelompok peternak di Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Kopeng, Kabupaten Semarang mendapat edukasi terkait pemanfaatan kotoran menjadi pupuk organik.

Baca Juga: Unnes Populerkan Inovasi Batik Teknik Pendulum

Tim pengabdian Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang (Unnes) beserta mahasiswa memberikan edukasi dan pendampingan bagi masyarakat setempat.

Adapun tim pengabdian ini beranggotakan Indah Fajarini Sri Wahyuningrum PhD, Dr Shanty Oktavilia, Niswah Baroroh MSi dan Muhammad Ihlashul’amal MSi.

Thekelan merupakan wilayah inklaf atau wilayah yang letaknya dikelilingi oleh kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu dengan mata pencaharian utama masyarakat adalah peternak kambing.

Baca Juga: Pasca Sarjana Unnes Kembangkan dan sosialisasikan Tonis kepada Masyarakat dan Siswa

"Kami mendampingi petani untuk memanfaatkan limbah peternakan (kotoran) kambing menjadi pupuk organik cair. Secara ekonomi ini memiliki nilai tambah," kata ketua tim pengabdian Indah Fajarini Sri Wahyuningrum PhD.

limbah ternak kambing berupa urin dan feses memiliki kandungan nutrien yang cukup tinggi untuk tanaman, khususnya kalium (0,8 persen) dan nitrogen (0,9 persen).

Kadar air yang dimiliki pun cukup rendah (64,8 persen), sehingga cocok untuk mendukung pertumbuhan buah dan daun.

Baca Juga: PPK Ormawa BEM KM Unnes Produksi Briket dari Limbah Minyak Kayu Putih

Menurut Indah, pupuk cair yang diproduksi, selain dapat digunakan sendiri sebagai pupuk tanaman pertanian, juga dapat dikemas dan dijual sehingga menambah pendapatan bagi keluarga peternak.

"Kami melakukan pendampingan tidak hanya pengelolaan limbah ternak menjadi pupuk cair organik, namun juga melakukan pendampingan sampai dengan pupuk tersebut memiliki nilai tambah yang layak jual di masyarakat," jelasnya.

peternak tradisional selain diberikan sentuhan teknogi pengolahan limbah, juga didampingi tentang pengelolaan produk-produk turunan ternak, termasuk hasil pengolahan limbah menjadi pupuk cair.

Halaman:

Editor: Eko Fataip

Tags

Artikel Terkait

Terkini

SCU Perkuat Kerja Sama Perguruan Tinggi Luar

Sabtu, 1 April 2023 | 19:09 WIB
X