Semarang Berdaya, Hadirkan Teknologi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat untuk Kurangi Risiko Banjir di Meteseh

- Rabu, 12 Oktober 2022 | 15:59 WIB
Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba bagian dari Grup GoTo bersama changemakers dari Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) meluncurkan program Semarang Berdaya.  (foto suaramerdeka.com /Cun Cahya).
Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba bagian dari Grup GoTo bersama changemakers dari Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) meluncurkan program Semarang Berdaya. (foto suaramerdeka.com /Cun Cahya).

SEMARANG, suaramerdeka.com - Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba bagian dari Grup GoTo bersama changemakers dari Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) meluncurkan program Semarang Berdaya.

Semarang Berdaya ini merupakan program mengurangi risiko banjir, genangan air dan meningkatkan cadangan air tanah.

Daerah yang akan dilakukannya program Semarang Berdaya ini ada di Meteseh Semarang.

Baca Juga: Rusuh Isu Gas Air Mata Kedaluwarsa di Kanjuruhan, Pakar Kimia Universitas Pertahanan: Itu Tidak Mematikan

Varyan Griyandi hed of Marketing Communication YABB mengatakan program Semarang Berdaya ini juga bermaksud membangun masyarakat yang berketahanan dari bencana.

Program ini menerapkan teknologi zero run-off yang berupa instalasi terintegrasi antara PoreBlock (paving block berpori) dan sumur resapan.

"Program ini juga menggabungkan dengan pemberdayaan masyarakat dan bisa membantu program yang sudah dilakukan pemerintah supaya dampaknya bisa lebih cepat terasa," katanya.

Baca Juga: Ramai Isu Perselingkuhan Membuat Trust Issue Semakin Membesar. Dibenarkan Oleh Akademisi, Ini Penjelasannya

Program Semarang Berdaya ini menggandeng changemakers dari ReservoAir dan Liberates Creative Colony mengidentifikasi Kelurahan Meteseh, Semarang, sebagai salah satu wilayah paling rentan terhadap bencana banjir.

Founder & CEO ReservoAir Anisa Azizah, menjelaskan solusi pertama adalah instalasi teknologi terintegrasi antara PoreBlock dan sumur resapan.

PoreBlock buatannya memiliki laju infiltrasi 100 kali lebih cepat dibandingkan paving block konvensional.

Baca Juga: Mampu Hipnotis Pria, Inilah 10 Weton Wanita Pendiam Paling Diincar Lawan Jenis, Ikuti Jejak Mereka

"Kelebihan lain dari solusi ini adalah integrasi antara PoreBlock dan sumur resapan yang bisa mempunyai tangkapan air lebih luas dan menyerap air lebih cepat dibandingkan bila dua komponen ini berjalan terpisah," jelasnya.

Anisa menuturkan teknologi ini cocok diterapkan di Meteseh karena mempunyai karakteristik tanah yang bisa menyerap air.

Sekaligus sosial masyarakatnya juga sangat mendukung program ini.

Halaman:

Editor: Cun Cahya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pelaku UMKM Dilatih Digital Marketing

Rabu, 31 Mei 2023 | 16:41 WIB

Isu Lingkungan Jadi Bahasan ICE-BEES 2003

Selasa, 30 Mei 2023 | 12:47 WIB
X