SEMARANG, suaramerdeka.com - Asosiasi Pedagan Mie dan bakso (Apmiso) Jawa Tengah bersama dengan pemerintah menggelar operasi pasar untuk menyetabilkan harga pangan menjelang lebaran 2018. Setidaknya 8 ton daging sapi dan kerbau, 35 ton gula dan beras disediakan untuk 35 pasar tradisional.
Ketua Apmiso Jateng, Lasiman mengatakan beberapa pahan pokok yang disediakan diantaranya daging sapi dan kerbau blade (potong ukuran kecil) kualitas satu dengan harga Rp 80 ribu/Kg, beras kemasan isi 5 Kg harga Rp 62 ribu, beras medium kemasan 5 Kg harga Rp 45 ribu, minyak goreng Rp 11.500 per liter dan gula pasir Rp 12.500 per Kg.
“Harga yang kami berikan merupakan harga standar, atau mungkin lebih murah sedikit. Mengantisipasi pedagang-pedagang nakal yang menimbun barang dan menaikkan harga saat pasokan langka. Dengan operasi pasar ini diharapkan harga pangan tetap stabil hingga usai lebaran nanti,” kata Lasiman usai operasi pasar di Pasar Wonodri Kota Semarang, Selasa (22/5).
Untuk mendapatkan bahan pangan tersebut, Apmiso Jateng bekerjasama dengan Koperasi Mi dan Bakso (Kopmiso) Kota Semarang, Pemkot Semarang dan Bulog. Bukan barang bantuan gratis tapi membeli dengan harga standar dan kembali di sebar ke pasar.
Operasi pasar tersebut, lanjut Lasiman, juga untuk memberikan kepastian pada pedagang mi dan bakso di Jateng. “Kalau sudah telanjur naik, harga bahan mi dan daging sapi sulit turun. Imbasnya pada penjualan. Maka stabilitas harga ini penting bagi UMKM,” ujar Lasiman.
Kegiatan tersebut merupakan kali kedua dalam dua tahun ini. Namun pada tahun lalu jumlah operasi pasar baru dilakukan di delapan pasar tradisional sementara pada tahun ini ada 35 pasar.
Di sisi lain, ia juga berharap Apmiso di kabupaten/kota di jateng juga ikut menggelar kegiatan serupa. Sehingga stabilitas harga bisa menyeluruh.
Salah satu pengunjung di operasi pasar, Sulasmi (44) mengaku senang dengan adanya kegiatan tersebut. Harapannya, stok bahan pangan tersedia dan harga stabil.
