Bupati Grobogan Sri Sumarni memberikan apresiasi kepada Desa Banjarejo, dengan mengadakan festival jerami, yang ketiga.
Di mana di desa ini dikenal karena memiliki musium fosil hewan purba yang ditemukan
oleh warga setempat.
Bahkan fosil yang ditemukan di wilayah desa tersebut menjadi perhatian para peneliti baik dari BPSMP Sangiran, Institut Teknologi Bandung, maupun pihak-pihak lain.
Bahkan beberapa waktu lalu museum di tempat tersebut sudah diresmikan.
"Saya bangga dengan Banjarejo sebagai desa wisata tidak sekedar memiliki ciri khas sebagai desa kecil tapi dapat mengangkat budaya Banjarejo dikenal nasional dan dunia," ujar Bupati baru-baru ini.
Patung patung jerami yang berada di tempat festival tersebut memiliki aneka ragam bentuk binatang maupun bentuk lain.
Adapun bahan baku patung berasal dari padi yakni limbah jerami yang berasal dari lingkungan pertanian.
Oleh sebab itu karya seni yang dibuat masyarakat setempat memiliki nilai seni tinggi sebab festival ini mampu mendongkrak pengunjung patung-patung jerami yang berada di tempat festival tersebut.
"Patung jerami yang dibuat masyarakat sekitarnya karya seni bernilai tinggi. Jerami bagian limbah pertanian biasanya untuk pakan ternak dibakar dan sekarang disulap seperti ini," tambah Sri Sumarni.
Artikel Terkait
Bawaslu Grobogan Gandeng Masyarakat hingga Akademisi Cegah Pelanggaran Pemilu 2024
PMI Grobogan Gelar Pelatihan Sibat di Ngembak dan Wates
Bupati Grobogan Lantik 172 Pejabat Fungsional
Tragis Hendak Pergi ke Rumah Kerabat Warga Desa Manggarwetan Grobogan Tewas Tertabrak Kereta
Grobogan Peringkat Pertama Prevalensi Perempuan Menikah dan Hamil di Usia Dini