SALATIGA, suaramerdeka.com - Sebanyak 24 warga binaan di Rutan Kelas II B Salatiga belum bisa divaksin pada program ''Serbuan Vaksinasi TNI-Kodam IV/Diponegoro'', Rabu (28/7).
Hingga program vaksinasi itu digelar, warga binaan tersebut tidak mengetahui nomor induk kependudukan (NIK) dan tidak memiliki KTP, sebagai dasar pengadministrasian peserta vaksinasi.
''Kami berusaha jemput bola dengan menghubungi keluarga masing-masing warga binaan tersebut. Dengan menghubungi keluarganya, semoga bisa didapat kartu keluarga atau KTP yang berisi data NIK. Karena hari ini (Rabu-Red) tidak bisa divaksin, maka warga binaan itu akan diikutkan pada program vaksinasi berikutnya,'' kata Kepala Rutan Kelas II B Salatiga, Andri Lesmono, di sela-sela kegiatan vaksinasi, Rabu (28/7).
Baca Juga: PPKM Level 4, PKL di Kota Magelang Boleh Sediakan Meja-Kursi Makan di Tempat
Dijelaskannya, program vaksinasi tersebut bekerja sama dengan Kodam IV/Diponegoro, di mana Rutan Salatiga mendapat jatah 160 dosis vaksin. Namun tidak semua warga binaan dapat divaksin karena ada beberapa faktor, terutama karena faktor kesehatan dan belum diketahui NIK/KTP yang bersangkutan.
''Kita berharap agar seluruh warga binaan bisa segera divaksin, sebagai ikhtiar bersama menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19,'' tegas Andri.
Adapun warga binaan di Rutan Kelas II B Salatiga sebanyak 165 orang dan yang tercatat memiliki KTP sebanyak 141 orang. Pelaksanaan vaksinasi dengan protokol kesehatan yang ketat, dimana melibatkan tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Tentara dr Asmir Kota Salatiga. Hingga kini Rutan Salatiga mampu menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat, sehingga tidak terjadi penyebaran Covid-19 di dalam rutan.
Artikel Terkait
Kasus Covid-19 Melonjak, Dispendukcapil Bangkalan Tutup Sementara Perekaman KTP Elektronik
Kebut Vaksinasi, Kemenkes Perluas Pos dan Hapus KTP Domisili
Ratusan Warga Binaan Rutan Pekalongan Jalani Vaksinasi