Lebih lanjut Agung Laksamana mengatakan kemampuan menulis, membangun network dan mengetahui media landscape juga merupakan hal yang perlu ditingkatkan bagi para humas untuk dapat bersaing di era disrupsi ini.
Di masa pandemi seperti sekarang, di mana interaksi secara langsung sedang dibatasi, bisa diakali dengan melakukan adanya virtual collaboration atau kolaborasi virtual.
Kolaborasi virtual ini dapat memberikan kita pengalaman virtual dalam berbagai bentuk contohnya virtual tour, virtual exhibition, dan lain sebagainya untuk dapat membantu membangun network atau relasi.
Pentingnya kemampuan networking bagi seorang humas menjadi kekhawatiran sendiri bagi para humas muda yang memiliki karakter tertutup atau introvert.
“Penting kita ketahui, kesempatan menjadi humas yang baik itu selalu ada bagi siapapun baik introvert maupun extrovert. Syaratnya, kita harus bisa melatih diri dan juga menempatkan diri, yang bisa diawali dengan melatih kepercayaan diri,” ujar Boy Kelana Soebroto, IAPR selaku Wakil Ketua Umum III PERHUMAS dan Head of Corporate Communications Astra International.
“Pesan penting kepada para humas muda seluruh Indonesia yakni mau dalam keadaan limitasi apapun, termasuk dalam disrupsi era seperti sekarang ini, seorang humas yang baik akan dapat bersaing apabila memiliki kreativitas dan keinginan untuk mempelajari hal baru,” ucap Agung Laksamana, M.Sc, MICPR., Hon, FAPR selaku Ketua Umum PERHUMAS dan Director Corporate Affairs April Group.
Artikel Terkait
KONI: Humas Memegang Peranan Penting di Cabang Olahraga
Menkominfo: Pandemi Pacu Humas Pemerintah Adaptasi Terapkan Kebiasaan Baru
Vokasi UI dan Sonar Platform Ciptakan Pembelajaran Humas Berbasis Big Data