SEMARANG, suaramerdeka.com - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang akan melakukan pendataan pohon-pohon peneduh jalan yang mati.
pohon-pohon tersebut belum lama ini ditanam di tepi jalan-jalan pusat kota serta taman-taman yang ada.
Salah satu jenis pohon yang menjadi pilihan untuk penghijauan di tepi jalan dan taman bernama pohon Pulai/Pule (Alstonia Scholaris).
pohon ini dipilih karena cukup rindang, mudah hidup, serta pertumbuhan akarnya disebut tidak terlalu merusak infrastruktur seperti trotoar.
Baca Juga: Isolasi Mandiri, Begini Tips Kelola Sampah Infeksius Covid-19
Kepala Disperkim Ali, menjelaskan, pohon Pule yang ditanam memang tidak semua dapat langsung hidup.
Begitupun dengan beberapa jenis pohon lain yang ditanam untuk upaya penghijauan kota.
“Pasti ada inventarisasi. Di data berapa yang hidup dan yang mati,” jelas dia belum lama ini.
Dalam penanaman pohon, lanjut dia, ada dengan sistem kontrak pihak kedua atau swasta.
Baca Juga: Beredar Isu PPKM Darurat Diperpanjang hingga 30 Juli, Begini Penjelasan Bupati Banyumas
Di mana Disperkim membeli pohon itu sampai hidup dan tumbuh.
“Artinya kalau mati, mereka harus menggantinya. Namun ada juga yang penanamannya dari Disperkim,” terang Ali.
Dia menjelaskan, penanaman tanaman keras juga butuh perawatan ekstra. Terlebih ditanam dengan suhu panas perkotaan. Sehingga butuh penyiraman yang cukup.
“Yang jelas upaya penghijauan ini terus dilakukan. Pak Wali Kota ingin Kota Semarang ini ada oksigennya. Makannya kami juga diminta untuk belajar ke Kota Surabaya untuk studi banding penghijauan seperti ini,” beber Ali.
Baca Juga: Varian Delta Juga Hantui Perekonomian Dunia, Negara G20 Siapkan Kebijakan Fiskal dan Moneter
