Malam 1 Suro, Warga Belajar Fakta Sejarah Tugu Soeharto

SEMARANG, suaramerdeka.com - Ribuan orang memadati kawasan Tugu Soeharto pada Malam 1 Suro, Jumat, 29 Juli 2022.

Berbagai niat dan tujuan kedatangan mereka ke Tugu Soeharto yang berada di wilayah Kelurahan Bendan dhuwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.

Tepatnya di aliran sungai yang merupakan tempuran atau pertemuan dua sungai yaitu Kali Garang dan Kali Kreo.

Baca Juga: Kampus Perlu Bentuk Sikap Mental Mahasiswa, Miliki Jiwa Kepemimpinan Berdaya Juang Tinggi

Ada yang memang ingin melakukan tradisi kungkum di aliran sungai tersebut. Ada pula yang hanya ingin menyaksikannya.

Banyak orang juga hanya ingin berbelanja di Pasar Malam yang digelar di sekitar Tugu Soeharto.

Surati (39) mengatakan datang untuk melihat keramaian pasar malam di Tugu Soeharto. Dia juga ingin melihat tradasi kungkum di sana.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Temui Partai Penguasa Jepang, Sepakati Pertukaran Pemuda Golkar-LDP

"Kebetulan, saya lahir malam 1 Suro. Saya ingin melihat tradisi kungkum di sini," ujar ibu dua anak ini.

Lain halnya dengan Sri Wahyuningsih (65) yang datang bersama dengan menantu dan kedua cucunya.

Dia telah puluhan tahun tinggal di Sampangan, tak jauh dari lokasi Tugu Soeharto.

Baca Juga: Hadirkan Jemaah Tangguh, Penyegaran Istithaah Bisa Jadi Jurus Ampuh

Momentum Malam 1 Suro pun digunakannya untuk memberikan sedikit bekal sejarah tentang Tugu Soeharto ini kepada anaknya.

"Ya, biar nanti kalau besar tahu sejarah Tugu Soeharto. Berikut dengan kungkum Malam 1 Suro di tempat ini yang menjadi tradisi kebanyakan orang Jawa," ujarnya.

Berada di atas jembatan Tugu Soeharto, salah satu tokoh masyarakat di tempatnya tinggal ini menunjukkan lokasi Monumen Tugu Soeharto, dan lokasi tempat berendam.